Berita

Representative images/Net

Dunia

Dituding Ikut Memihak dalam Protes Anti-pemerintah, Palang Merah Nikaragua Dibubarkan

KAMIS, 11 MEI 2023 | 10:30 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Cabang Palang Merah di Nikaragua akhirnya dibubarkan oleh parlemen atas tudingan memihak dalam protes anti-pemerintah pada 2018 lalu.

Resolusi tersebut disahkan dengan suara bulat oleh Majelis Nasional pada Rabu (10/5), yang menjadikan Palang Merah sebagai entitas terbaru yang ditutup setelah dianggap melanggar pemerintah dan hukum negara, menyusul ribuan asosiasi, LSM, dan serikat pekerja, yang dibubarkan lebih dulu.

“Parlemen telah mencabut Palang Merah Nikaragua cabang lokal, sebagai gantinya pemerintah mengesahkan pembentukan entitas otonom baru dan terdesentralisasi, di bawah Kementerian Kesehatan,” kata parlemen Nikaragua, yang dikutip dari Digital Djournal.

Melalui resolusi yang bersifat final itu, semua aset Palang Merah Nikaragua diizinkan untuk disita dan diserahkan kepada badan penggantinya yang akan mengelola aset tersebut.

Selama beberapa dekade Palang Merah terus aktif di negara itu dengan saat ini sekitar 2.000 sukarelawan dan 63 ambulans dioperasikan di Nikaragua.

Pemerintah Nikaragua, dalam sebuah dokumen yang dikirim ke parlemen, mengklaim bahwa cabang Palang Merah telah bertindak melawan prinsip-prinsip netralitas. Asosiasi itu berpihak pada protes anti-pemerintah yang mematikan dan menewaskan ratusan orang, yang dianggap pemerintah sebagai upaya kudeta yang diatur oleh oposisi dengan dukungan Washington.

Di bawah pemerintahan Presiden Daniel Ortega, serangkaian tindakan otoriter terus dilakukan oleh presiden yang telah menjabat selama tiga kali itu, yang membuat pemerintah negara itu masih berada di dalam sanksi PBB karena tindakan kerasnya.

Sejak 2020, pemerintahan Ortega tercatat telah membubarkan lebih dari 2.000 asosiasi, LSM, dan serikat pekerja, serta menahan ratusan kritikus di negaranya, di antaranya beberapa calon penantang Ortega yang dijebloskan ke penjara menjelang pemilihan presiden pada 2021 lalu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya