Berita

Potret kemiskinan di Indonesia/Net

Politik

Standar Bank Dunia Berubah, Target Jokowi Kemiskinan Ekstrem 2024 Nol Persen Sulit Tercapai

RABU, 10 MEI 2023 | 21:58 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Rekomendasi Bank Dunia kepada Pemerintah Indonesia untuk mengubah acuan tingkat kemiskinan dipandang Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira sebagai hal yang rasional.

Menurut Bank Dunia seharusnya garis kemiskinan di Indonesia diukur dengan paritas daya beli melalui besaran pendapatan sebesar 3,20 dolar AS per hari, bukan dengan ukuran yang pemerintah gunakan sejak 2011 sebesar 1,9 dolar AS per hari.

"Ini kan akhirnya mengubah cara pandang pemerintah dan kebijakan bantuan sosial pemerintah, untuk mengakui bahwa jumlah penduduk miskin itu bukan sekedar 26 juta orang tapi jauh lebih besar daripada itu," kata Bhima saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (10/5).

Dengan bertambahnya tingkat kemiskinan maka  otomatis pemerintah juga harus menyiapkan anggaran lebih untuk disalurkan lewat program bantuan sosial.

"Harusnya masih bisa ya, tapi dengan menggeser banyak anggaran-anggaran lain yang belum prioritas," saran Bhima.

Persoalannya, dengan berubahnya ukuran garis kemiskinan yang disarankan Bank Dunia, maka target Presiden Joko Widodo agar kemiskinan ekstrem di Indonesia 0 persen sulit tercapai.

 "Jangankan menuju pada kemiskinan ekstrem 0 persen 2024, untuk mencegah agar tidak terjadi penambahan penduduk miskin saja pasca pandemi agak berat," ungkapnya.

Dengan metodologi garis kemiskinan yang disarankan Bank Dunia ini, maka pemerintah seharusnya mengakui jumlah orang miskin di Indonesia sangat banyak dan harus sanggup mengalokasikan Bansos lebih besar.

"Sehingga membutuhkan kebijakan lintas sektoral untuk menekan angka kemiskinan itu secepat mungkin," pungkasnya.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya