Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Korban Tewas dan Pengungsi Internal Sudan Terus Bertambah

RABU, 10 MEI 2023 | 11:25 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Eskalasi konflik yang terus membara di Sudan selama hampir satu bulan telah menyebabkan ratusan ribu masyarakat terlantar, karena terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak pertempuran pecah di negara itu.

Berdasarkan catatan terbaru dari Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM), pada Selasa (9/5) jumlah pengungsi internal di negara tersebut telah meningkat mencapai 700 ribu orang.

"Angka itu meningkat lebih dari dua kali lipat dari 334.000 pengungsi internal yang dilaporkan pada minggu lalu," kata badan PBB.

Sementara itu, korban tewas akibat pertempuran antara militer dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) sejak 15 April lalu juga terus bertambah.

Menurut catatan yang diperbaharui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), korban tewas di Khartoum telah meningkat menjadi 604 orang, dengan sekitar 5.100 lainnya mengalami luka-luka.

Gencatan senjata yang sebelumnya diberlakukan telah gagal menghentikan pertempuran antara dua pihak yang bertikai itu, dengan banyak warga sipil yang turut menanggung beban akibat konflik ini, dengan penduduk setempat menghadapi kekurangan pasokan makanan, minuman, dan terlantar di pengungsian.

Angka-angka terbaru itu dirilis sehari setelah utusan dari kedua faksi yang bertikai bertemu untuk pembicaraan hari ketiga di Jeddah, Arab Saudi pada Senin (8/5).

Berdasarkan laporan dari VOA News, pembicaraan itu bertujuan untuk jaminan keamanan bantuan kemanusiaan yang akan kembali diluncurkan untuk ratusan ribu para pengungsi yang terlantar, yang membutuhkan makanan, tempat tinggal dan perawatan medis di Khartoum dan kota-kota Sudan lainnya.

Sebab, sebagian besar operasi bantuan di negara itu telah ditangguhkan, dan dikurangi karena kurangnya keamanan dan banyaknya penjarahan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya