Ilustrasi, para pencari jamur Viagra Himalaya di dataran tinggi bersalju Nepal/Net
Lokasi pencarian jamur herbal "Viagra Himalaya" di dataran tinggi bersalju di distrik Mugu, Nepal, tiba-tiba longsor. Tiga orang hilang dan 12 lainnya terluka, akibat bencana tersebut.
Dilaporkan AFP pada Senin (8/5), pejabat distrik, Mohan Bahadur Thapa, mengatakan saat itu ada 15 orang yang sedang mencari jamur parasit yang tumbuh di tubuh ulat bernama ilmiah "Cordyceps sinensis" atau Viagra Himalaya atau yang dikenal warga Nepal sebagai "yarchagumba".
"Longsoran salju terjadi saat mereka sedang mencari yarchagumba di dataran tinggi distrik Mugu pada Sabtu (6/5)," kata Thapa.
Menurut Thapa saat ini tim penyelamat telah dikerahkan untuk mendaki ke lokasi terpencil tersebut, setelah helikopter tidak dapat mendarat karena cuaca bersalju.
Pekan lalu, longsoran yang sama terjadi di distrik Darchula barat, di mana tiga pencari yarchagumba telah ditemukan dalam keadaan tewas, sementara dua lainnya masih dalam pencarian hingga saat ini.
Setiap tahun, ribuan penduduk desa di Nepal dan Tibet memanen jamur yarchagumba karena memiliki nilai ekonomi tinggi.
Yarchagumba, yang berarti “tanaman musim panas dan serangga musim dingin” dalam bahasa Tibet, hanya ditemukan di ketinggian di atas 3.500 meter dan biasa digunakan dalam obat-obatan herbal.
Ahli herbal China percaya itu mampu meningkatkan kinerja seksual. Selain itu, jamur diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit mulai dari kelelahan hingga kanker.
Cara penggunaanya dengan direbus dalam air untuk membuat teh atau ditambahkan ke dalam sup dan semur.
Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, pemanenan jamur yarchagumba yang berlebihan telah memangkas populasi setidaknya 30 persen selama 15 tahun pada 2020.
Jamur ini bahkan dimasukkan dalam direktori spesies hewan dan tumbuhan yang terancam punah.