Berita

Anwar Hudijono saat ceramah/Ist

Nusantara

Darah Warga Dihalalkan, Peringatan Dini Masa Depan Muhammadiyah

SELASA, 09 MEI 2023 | 11:25 WIB | LAPORAN: ACHMAD RIZAL

Ada dua peristiwa penting pada Idulfitri 2023. Pertama, penghalalan darah warga Muhammadiyah oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanudin. Kedua, pelarangan Shalat Id yang diselenggarakan Muhammadiyah oleh Pemkot Pekalongan, Jawa Tengah, dan Pemkot Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam perspektif eskatologi Islam (ilmu akhir zaman), dua peristiwa itu bukan fenomena remeh temeh. Melainkan tengara dini bahwa ke depan Muhammadiyah akan mendapat tekanan lebih dahsyat lagi. Apalagi ketika Muhammadiyah berani mencanangkan go global.

Pendapat itu disampaikan Anwar Hudijono, wartawan senior, di hadapan Jamaah Fajar Shodiq di Masjid Nurul Azhar, Porong, Sidoarjo, Minggu (7/5), selanjutnya dirilis ke redaksi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/5).


Dua peristiwa hampir bersamaan itu, menurutnya, fenomena baru. Sudah sering Muhammadiyah berbeda dengan pemerintah dalam menetapkan waktu Shalat Idulfitri. Biasanya pemerintah tidak pernah mempermasalahkan. Baru kali ini Muhammadiyah dinilai tidak patuh pada pemerintah, karena waktu Shalat Id yang beda.

Baru kali ini pula darah warga Muhammadiyah dihalalkan oleh peneliti BRIN, bahkan mungkin oleh manusia. Hal itu dinilai aneh. Bagaimana pergulatan di ranah ilmiah bergeser ke arah kriminalisasi.

Menurut Anwar, kedua peristiwa itu bukan suatu kebetulan. Ia meyakini itu qadarullah, terjadi atas kehendak Allah. Bisa dipahami sebagai tengara atau peringatan dini dari Allah tentang apa yang akan dialami Muhammadiyah ke depan.

Dia pun menyebut nubuat Rasulullah Muhammad SAW. Berdasar Hadits dengan musnad Ahmad bin Hambal, pada akhir zaman agama tertekan, dan ilmu dijauhi. Dua variabel itu melekat pada eksistensi Muhammadiyah, yakni sebagai organisasi keagamaan yang konsentrasi pada pendidikan.

“Peneliti BRIN itu kan identik dengan manusia ilmiah, rasional. Kok tiba-tiba bersikap layaknya kriminalis. Hal itu bisa dipersepsi, sedang terjadi kemerosotan ilmu atau ilmu dijauhi,” katanya.

Pertanda lain bisa dilihat dari banyaknya orang bergelar doktor, profesor, tetapi memilih jadi buzzer, di mana buzzer merupakan simbol kemerosotan ilmu. Manusia modal asal njeplak (asal bicara).

Syiar Islam
Larangan Shalat Id (meski akhirnya dibatalkan), dengan alasan yang dibuat-buat, merupakan tengara ke depan tekanan terhadap syiar Islam semakin kuat. Karena salah satu misi Shalat Id digelar di lapangan adalah syiar Islam.

Hal itu sesuai Quran surah Shaf ayat 8. Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya, meskipun orang-orang kafir membencinya.

Anwar juga mengatakan, ketika Muhammadiyah menyatakan go global, seperti digaungkan di Muktamar Solo pada 2022, berarti Muhammadiyah mau tidak mau, suka tidak suka, akan berhadapan dengan penguasa global. Kekuatan global itu bukan kaleng-kaleng.

Siapa penguasa global? Anwar Hudijono mengatakan, secara substansial adalah mereka yang dulu dihadapi kaum Hawariyun atau murid setia Nabi Isa Al Masih. Mereka adalah persekongkolan kaum Yahudi kafir dan dan kaum musyrikin (penyembah Tuhan selain Allah).

Dalam Quran surah Ali Imran 52, disebutkan: Maka ketika Isa merasakan keingkaran mereka (Bani Israel), dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk menegakkan agama Allah?” Para Hawariyun menjawab, “kamilah penolong (agama ) Allah. Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang muslim.”

“Kaum Hawariyun saat itu dihadapkan pada dua pilihan yaitu hidup mulia atau mati syahid. Isy kariman au mut syahidan. Mulia sebagai umat Tauhid, atau mati syahid karena membela agama Allah. Dan banyak pengikut setiap Isa yang mati syahid,” katanya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya