Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Laporan: 76 Sekolah di Balochistan Ditutup untuk Dijadikan Pos Militer Pakistan

SENIN, 01 MEI 2023 | 12:58 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebanyak 76 sekolah di provinsi Balochistan, Pakistan dilaporkan telah ditutup karena diubah menjadi pos militer. Langkah ini dikritik oleh banyak pihak.

Departemen Kesejahteraan Sosial Gerakan Nasional Balochistan (BNM) mencatat, sebanyak 13 sekolah yang ditutup berada di Balochistan dan 63 lainnya di Tehsil Awaran.

“Sangat memprihatinkan melihat tingkat kekurangan pendidikan yang dihadapi oleh anak-anak Baloch di distrik Mashkai dan Awaran. Penutupan sekolah dan pendudukan fasilitas pendidikan oleh militer merupakan pelanggaran terhadap hak dasar atas pendidikan dan harus dikecam oleh organisasi internasional,” kata laporan dari departemen tersebut, seperti dikutip ANI News pada Senin (1/5).


Atas perampasan oleh militer yang dianggap telah melanggar hak asasi manusia itu, laporan tersebut mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam, dan mendesak organisasi internasional untuk memperhatikan pendidikan yang buruk di Balochistan.

"Penutupan itu dapat memiliki konsekuensi jangka panjang pada pembangunan sosial-ekonomi suatu wilayah. Komunitas internasional harus mengambil langkah segera untuk mengatasi krisis ini dan memastikan bahwa anak-anak Baloch memiliki akses ke kualitas pendidikan," tambah laporan itu.

Di samping perampasan sekolah, kondisi fasilitas pendidikan di negara itu dikabarkan juga paling mengkhawatirkan di antara provinsi di Pakistan lainnya, anak-anak sering kekurangan fasilitas yang layak, dan kesempatan menempuh pendidikan yang rendah di wilayah tersebut.

Kebijakan kolonial Pakistan terhadap Balochistan disebut oleh laporan itu menjadi salah satu yang harus bertanggung jawab atas buruknya kondisi pendidikan di Balochistan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya