Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Gerhana Matahari di Bulan Suci Ramadhan

SELASA, 25 APRIL 2023 | 06:39 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DARI Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: “ Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika menghadapi hal tersebut, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah. (HR. Bukhari No. 1044).

Hadits tersebut membuktikan bahwa Islam merupakan agama yang paling memperhatikan astronomi, termasuk fenomena semesta yang disebut sebagai gerhana.

Pada tanggal 20 April 2023 kalender masehi, sebagian masyarakat Indonesia memperoleh kesempatan untuk menyaksikan suatu persitiwa alam semesta berupa gerhana matahari total, sementara sebagian lainnya dapat menyaksikan gerhana matahari cincin.


Kesempatan tersebut secara geografis terkait pada di mana lokasi masyarakat berada. Gerhana matahari pada tahun 2023 kalender masehi memiliki makna istimewa, sebab kebetulan terjadi pada bulan suci Ramadhan.

Secara hisab dan rukyat setiap kota/kabupaten akan mengalami gerhana matahari pada waktu yang berbeda-beda. Di Kota Bandung mulai kontak awal pukul 09:27:38 WIB, puncak maksimum kegelapan terjadi pada pukul 10:45:19 WIB, hingga kontak akhir pukul 12:08:32 WIB.

Untuk Kota Bandung, matahari akan terhalang piringan rembulan maksimum mencapai 0,532 magnitude. Sehingga secara perlahan suasana lingkungan bumi yang mengalami gerhana matahari akan meredup.

Berdasar kearifan ilmiah kesehatan, masyarakat Islam sepenuhnya menyadari dampak buruk  memandang gerhana matahari dengan mata telanjang karena paparan sinar matahari dapat membakar retina mata sehingga menyebabkan kebutaan.

Demi menghindari dampak buruk memandang gerhana matahari dengan mata telanjang, masyarakat Islam secara ritual keagamaan dianjurkan untuk:

1. Mengumandangkan gema takbir dengan memperbanyak takbir, mengagungkan asma Allah, lafadz dan lantunkan sebagaimana takbir pada 2 hari raya dari awal gerhana hingga gerhana matahari berakhir.
2. Mengumandangkan gema istighfar, karena merasa takut dan khawatir akan terjadi sesuatu, dengan memohon ampunan kepada Allah dan maaf kepada semua makhluk.
3. Mengucapkan "sholaatu Jaami'ah".
4. Menunaikan Shalat Gerhana Matahari.
5. Mendengarkan khutbah gerhana matahari.
6. Bersodaqoh gerhana matahari.
7. Melanjutkan gema takbir hingga akhir gerhana matahari, di mana matahari terbuka kembali demi bersinar utuh.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya