Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin/Net

Politik

Jokowi Dukung Ganjar Nyapres dari PDIP, Ketum Parpol KIB dan KKIR Potensi Membelot

SABTU, 22 APRIL 2023 | 22:43 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kepatuhan partai politik (parpol) koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, utamanya yang sudah membentuk koalisi, diprediksi akan melawan setelah Ganjar Pranowo didukung nyapres dari PDI Perjuangan.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, parpol-parpol yang tadinya mendukung Jokowi di pemerintahan, kini sudah terpecah menjadi dua koalisi.

Ia menyebutkan, keberadaan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), belakangan diupayakan bersatu menjadi Koalisi Besar, bahkan mendapat dukungan Jokowi.


Namun menurutnya, potensi Koalisi Besar yang diisi parpol anggota KIB yaitu Golkar, PAN dan PPP, serta di KKIR ada Gerindra dan PKB, tidak mendapat ruang istimewa dari Jokowi karena deklarasi Ganjar oleh PDIP.

“Kalau Jokowi berpindah hati mendukung capres yang didukung PDIP, ya Koalisi Besar tidak akan terbentuk,” ujar Ujang saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (22/4).

Maka dari itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini memperkirakan, sikap Jokowi mendukung Ganjar nyapres dari PDIP sangat nampak dari acara deklarasi di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat kemarin (21/4).

Sehingga, perubahan konstelasi politi jelang Pilpres 2024 mendatang, kemungkinan bakal terjadi dalam waktu dekat.

“Saya sih melihat ke depan, ketum-ketum partai dan kabinet-kabinet, menjelang Jokowi lengser banyak yang membangkang, banyak yang tidak taat, banyak yang tidak manut,” ucapnya.

“Sekarang-sekarang saja karena Jokowi masih punya kuasa, masih belum ada presiden terpilih ya,” demikian Ujang menambahkan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya