Berita

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta/Net

Politik

Soal Status Siaga Tempur, PKS Minta Pemerintah Tidak Setengah Hati

KAMIS, 20 APRIL 2023 | 16:23 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua menyebabkan  banyak prajurit TNI dan warga sipil menjadi korban. Fakta ini menunjukkan pemerintah tidak memiliki desain penyelesaian masalah Papua secara menyeluruh. Terbaru ada 4 prajurit TNI dinyatakan tewas akibat diserang oleh KKB.
 
Merespons hal itu, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mendesak Pemerintah tidak setengah hati menyelesaikan rangkaian kekerasan yang dilakukan oleh KKB.

Politisi PKS itu mengingatkan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tidak boleh setengah-setengah dalam menaikan status menjadi Siaga Tempur.


Menurutnya, Kalau mau ditingkatkan jadi Siaga Tempur, tapi pendekatannya penyelesaiannya masih setengah hati, yang akan jadi korban para prajurit TNI dan warga sipil.


Sukamta mengatakan, pemerintah seharusnya menghimpun informasi intelijen dan masukan dari tokoh masyarakat lokal untuk bisa menentukan pendekatan apa yang paling tuntas untuk memutus rangkaian kekerasan yang dilakukan KKB.

“Siapa aktornya, bagaimana jaringannya, dimana wilayah kerjanya, saya yakin pemerintah sudah mengetahui," jelas Sukamta.

Dalam pandangan Sukamta, kalau memang tindakan KKB mengarah ke  separatisme, seharusnya jelas siapa yang punya tanggung jawab mengatasi hal ini.

"Ini kasihan prajurit TNI, Polri terus berguguran. TNI juga dibelenggu dengan tidak adanya peraturan turunan dari UU tentang TNI terkait operasi militer selain perang,” ungkap Politisi PKS ini.
 
Ia pun mengkritik anggaran untuk TNI melalukan operasi di Papua sangat terbatas dengan peralatan seadanya. Kenaikan status siaga tempur sudah seharusnya berdampak pada tambahan anggaran, personil dan peralatan tempur.

"Sudah ada pengkondisian wilayah? Kalau tidak ada perbedaan, artinya ini masih jadi kebijakan yang setengah hati," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya