Berita

Muslim Arbi/RMOL

Politik

Bunga Utang KCJB Jadi Beban Negara, Muslim: Di China, Pejabat Rugikan Negara Dihukum Mati

MINGGU, 16 APRIL 2023 | 08:42 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Bunga utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) membuat Indonesia menjadi sandera China. Untuk itu, para pengelolanya, yakni Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), harus tanggung jawab.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, mengatakan, proyek KCJB bermasalah. Sejak awal proyek itu digagas, publik tidak didengar dan dimintai pendapat.

"Proyek itu sangat dipaksakan, sekarang publik yang dibebani. Dari awal menanggung utang, beban dan merugi, dan belum juga rampung. Kini jadi beban, bahkan negara jadi sandera bunga utang yang tinggi, lalu dengan enaknya LBP melemparkan ini ke publik?" urai Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/4).

Untuk itu Muslim meminta Jokowi dan Luhut bertanggung jawab, dan tidak membebankan APBN dalam pemembayaran bunga utang.

"Pengelola negara yang ugal-ugalan harus tanggung jawab. Kalau di China, pejabat negara yang merugikan negara seperti ini dihukum mati," tegasnya.

Karena, sambung dia, proyek KCJB jelas-jelas telah menjebak negara, karena pada akhirnya China meminta jaminan APBN.

"Ini kacau dan sangat berbahaya. Kini China mulai melakukan penekanan. Negara jadi korban tekanan China. Maka, para pengelolanya harus tanggung jawab," pungkas Muslim.

Sebelumnya Luhut menegaskan kemampuan Indonesia membayar bunga pinjaman utang proyek KCJB ke China Development Bank (CDB).

Menurut Luhut, kondisi perekonomian Indonesia mengalami kemajuan pesat dibanding beberapa waktu lalu, antara lain berkat efisiensi pengelolaan keuangan hingga reformasi perpajakan melalui pemanfaatan teknologi atau digitalisasi.

"Tidak ada masalah, kamu kok ragukan negaramu? Kalian jangan under estimate (meremehkan)," kata Luhut di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (10/4).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya