Berita

Rosim Nyerupa/Net

Publika

Gubernur Harus Minta Maaf Dengan Masyarakat Lampung

OLEH: ROSIM NYERUPA*
JUMAT, 14 APRIL 2023 | 18:59 WIB

BELAKANGAN ini semakin ramai masyarakat Lampung berbondong-bondong sampaikan keluh kesahnya di Sosial Media apalagi terkait Insfratruktur jalan rusak parah yang jadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi.

Viralnya Lampung di Sosial Media sampai direspon oleh Kemeterian PUPR menanggapi postingan jalan rusak di Rawajitu yang dikira jalan nasional oleh masyarakat namun ternyata jalan daerah yang jadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi. Juga begitu viral sebelumnya jalan di Rumbia dan beberapa ruas jalan lainnya yang juga jadi sorotan publik viral hingga mewarnai media nasional.

Ditambah respon salah satu pemuda asal Lampung yang sedang mengenyam pendidikan di Autralia dengannya konten di Tiktok yang mengangkat judul Penyebab Lampung Gak Maju-maju kemudian viral.

Sebagai masyarakat Lampung kita perlu mengambil pesan besar dibalik kritik Bima Yudho yang dirasakan bersama bukan justru menyoal soal diksi kata Dajjal yang digunakan justru patut mengapresiasi upaya Bima telah mewakili keluh kesah masyarakat Lampung yang menginginkan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan.

Penggunaan diksi kata Dajjal hanyalah sebuah simbolisasi ekspresi kekecewaan terhadap suatu situasi dan kondisi, Jadi bukan diksi kata dajjal tapi pesan pembangunan insfrastruktur dan suprastrukturnya. Begitu juga dengan berbagai aksi konten kreator Lampung seperti Abang Taun CS, Bukan soal mandi lumpurnya tapi jalan yang rusak parah dan aksi masyarakat dimasing-masing daerah lainnya.

Saya turut prihatin dengan pernyataan Chusnunia Chalim selaku Wakil Gubernur Lampung dalam menanggapi video viral Bimo Yudho tersebut. Sebagai pemimpin, Wakil Gubernur justru seolah-olah mencari pembenaran dengan mengkambinghitamkan situasi pandemi Covid-19 dan keterbatasan anggaran yang jadi alasan klasik.

Seharusnya kejadian ini tidak dijadikan ajang untuk mengcounter keluhan masyarakat dengan bahasa pembenaran semua, apalagi sampai memblokir akun instagram dan mematikan kolom komentar seperti Akun Instagram Gubernur Arinal yang terkesan anti kritik ditengah ramainya masyarakat berkeluh kesah, bukankah teriaknya masyarakat itu karena ada yang tidak beres terhadap daerah dan pemimpinnya?

Namun demikian, kita sadar dan memaklumi betul posisi Buk Nunik selaku Wakil Gubernur juga pasti kena dampak citra baik dari berbagai kritikan masyarakat yang muncul terhadap Gubernur Arinal.

Suatu hal yang lumrah terjadi, Fenomena masyarakat ramai-ramai gunakan sosial media sebagai tempat untuk menyalurkan fikiran dalam menyampaikan keluh kesahnya apalagi persoalan pembangunan tentu akan sangat membantu dalam percepatan pembangunan itu sendiri. Selain menunjukkan adanya tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi juga pemerintah akan sangat terbantukan.

Jika dicermati, Beragam peristiwa yang dilakukan oleh masyarakat Lampung belakangan ini sudah barang tentu menunjukkan adanya sebuah perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap pemimpinnya, perlawanan sebagai bentuk tindakan kekesalan dan kemarahan yang klimaks tak terbendung berangkat dari berbagai problemtika yang dialami masyarakat salah satunya adalah persoalan infrastruktur jalan.

Mereka mempertanyakan Lampung Berjaya dimananya ditengah Pemerintah Provinsi Lampung yang banyak megekspos piagam dan penghargaan sebagai bukti prestasi atas kinerja pemerintah. Sementara itu semua berbanding terbalik dengan kondisi yang tengah viral hari ini.

Upaya masyarakat Lampung menyampaikan keluh kesahnya melalui ruang publik seperti media sosial, akan jadi tamparan keras bagi Pemerintah Provinsi Lampung yang kerab posting prestasi soal capaian kerja, baik itu soal kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, pembangunan dll. Maka tidak heran jika banyak pihak menilai Gubernur Arinal dinilai telah gagal mewujudkan Lampung Berjaya yang digadang-gadangnya selama menjabat.

Fenomena tersebut berdampak terhadap trust publik dengan pemimpinnya menurun drastis, Tentu akan memperburuk postur Gubernur Lampung di mata publik karena semakin terlihat terkesan dan terbuka jelas ketidakmampuan Gubernur Arinal memimpin Lampung menjadi lebih baik dengan janji yang sudah diikat sumpah jabatan 45 bulan yang lalu.

Benar kata pepatah orang-orang zaman dahulu, “Jangan lihat diawal, Lihat saja sama dengannya, Diakhir maksudnya' Baru bisa dilihat berhasil atau tidak”.

Arinal Djunaidi bersama Chusnunia Calim dilantik Presiden Jokowi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung pada tahun 2019 lalu, Mereka mengusung program Lampung Berjaya yang terdapat 33 butir janji kerja yang harus dituntaskan selama menjabat.

Namun, mimpi Lampung Berjaya tersebut nampaknya akan kandas pasalnya 33 janji kerja belum semua terealisasi termasuk persoalan infrastruktur jalan sementara akhir tahun 2023 ini mereka akan turun jabatan.

Untuk itu, sebelum berakhirnya Ramadan Bulan suci penuh pengampunan ini, Saya menghimbau agar Gubernur Arinal dengan gentle mempersiapkan diri dan menyiapkan serangkaian kalimat permohonan maaf yang tulus kepada masyarakat Lampung karena telah gagal mewujudkan cita-cita besar sejak dilantik, yaitu Lampung Berjaya!

*Penulis adalah Koordinator Serikat Mahasiswa dan Pemuda Lampung (Simpul)

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya