Berita

Pentagon/Net

Dunia

Kebocoran Dokumen Rahasia AS Mungkin Saja Berasal dari CIA

KAMIS, 13 APRIL 2023 | 06:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kebocoran dokumen Pentagon yang menggegerkan jagat maya terus menjadi sorotan banyak kalangan. Media Barat banyak berspekulasi tentang kebocoran yang disebut-sebut terbesar itu.  

Dikutip dari Fox News, Rabu (12/4), kebocoran dokumen rahasia AS yang muncul di media sosial mungkin berasal dari Badan Intelijen Pusat atau Badan Keamanan Nasional.

Isi dokumen yang beredar di internet sebagian besar adalah bagian dari pengarahan Pentagon. Itu dibocorkan oleh pihak tertentu dengan cara mengirimkannya secara elektronik dari iPad yang terkunci kepada hingga 5.000 orang.

Jika dokumen-dokumen itu dicetak, penyelidik dapat melacak dari mana mereka dicetak karena halaman-halaman itu harus melewati printer aman yang sering diberi nomor.

"Beberapa intelijen rahasia yang dipublikasikan secara online tampaknya diproduksi oleh CIA atau NSA, bukan oleh Pentagon," tulis Fox News.

Media berita AS sebelumnya melaporkan bahwa Pentagon dan Departemen Kehakiman AS memulai penyelidikan atas kebocoran dokumen rahasia yang terkait dengan rencana NATO dan Washington untuk menyiapkan pasukan Ukraina untuk serangan balasan.

Sejumlah besar materi yang mengungkapkan jadwal pasokan senjata dan jumlah pasukan diposting ke Twitter dan Telegram, di antara media sosial lainnya.

The New York Times melaporkan pada 7 April bahwa bagian lain dari dokumen rahasia AS yang berkaitan dengan Ukraina telah muncul di internet.

Reuters melaporkan itu bisa menjadi kebocoran data paling signifikan sejak lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik diposting di WikiLeaks pada 2013. Laporan itu juga mengatakan kebocoran terbaru yang beredar di Internet bisa jadi palsu.

Sementara para pejabat mengatakan luasnya topik yang dibahas dalam dokumen, yang menyentuh perang di Ukraina, China, Timur Tengah dan Afrika, menunjukkan bahwa dokumen itu mungkin dibocorkan oleh orang Amerika dan bukan sekutu.

Penyelidikan kebocoran tersebut masih terus berjalan dan tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa unsur-unsur pro-Rusia berada di balik kebocoran tersebut.

Pentagon telah merujuk masalah tersebut ke Departemen Kehakiman, yang telah membuka penyelidikan kriminal.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya