Berita

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun/Net

Politik

Ubedilah Badrun: Koalisi Besar Itu Tidak Tahu Malu

MINGGU, 09 APRIL 2023 | 10:54 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Rencana pembentukan Koalisi Kebangsaan atau Koalisi Besar dianggap tidak tahu malu. Ini lantaran mayoritas partai politik (parpol) yang bergabung merupakan pendukung pemerintahan Joko Widodo yang telah gagal mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.

Di mana, Koalisi Kebangsaan tersebut sedianya akan terdiri dari gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Artinya koalisi ini dihuni oleh 5 partai, yaitu Partai Golkar, PAN, PPP, Partai Gerindra, dan PKB.

Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan, secara faktual Koalisi Besar berisi parpol yang selama ini mendukung pemerintah hingga 80 persen lebih anggota DPR. Itu berarti mereka turut mendukung pemerintah yang telah gagal membawa bangsa dan negara ini menuju cita-cita atau tujuan bernegara.


"Sebab yang terjadi justru menumpuk banyak masalah besar yang membahayakan masa depan negara," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/4).

Ubedilah pun merinci sebagian masalah besar yang terjadi di rezim Jokowi. Misalnya, masalah utang yang sudah semakin mengkhawatirkan lebih dari Rp 7.700 triliun. Masalah korupsi yang semakin parah dan merajalela dengan indeks jeblok di angka 34.

Selanjutnya kata Ubedilah, masalah kemiskinan dan pengangguran yang terus bertambah, bahkan 59 persen pengangguran di Indonesia adalah anak muda.

"Rusaknya aparat penegak hukum melalui terbongkarnya kasus Sambo dan kasus Tedy Minahasa yang membuat merosotnya kepercayaan publik pada kepolisian pada titik yang terendah. Termasuk merosotnya kepercayaan publik pada birokrasi pemerintah dengan terbongkarnya kasus Rafael Alun. Hingga kejahatan pencucian uang sebesar Rp 349 triliun," kata Ubedilah.

Itu semua, sambungnya, merupakan sebagian masalah besar yang terjadi di pemerintahan saat ini. Belum lagi, jika bicara soal penguasaan tanah dan lainnya.

“Jadi jika mereka tidak bertaubat dan masih terus berkoalisi untuk sebuah persekongkolan yang nihil spirit perubahan, nihil gagasan-gagasan perbaikan, itu tandanya tidak tahu malu. Etika politik atau moralitas politik telah hilang di jiwa mereka,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya