Berita

Ilustrasi trofi Piala Dunia U-20/Net

Publika

Politik Bola dan Bola Politik

OLEH : ADIAN RADIATUS
KAMIS, 06 APRIL 2023 | 06:53 WIB

GELARAN Piala Dunia U-20 yang nyaris dilaksanakan di Indonesia, kandas begitu muncul aroma kontroversi konflik politik di balik perhelatan itu. Politik mendominasi dunia olahraga sungguh kemunduran bagi jiwa dan semangat politik itu sendiri.

Ada nama partai di baliknya, ada nama ormas, ada kelompok tertentu sebutannya, yang menolak hadirnya Tim Israel di sini. Apapun itu jelas hanyalah politik yang berbicara dan korbannya adalah integritas sebagai bangsa yang besar, di mana peranan sebagai jurudamai dunia dimungkinkan.

Seandainya perhelatan itu berlangsung, maka selain dapat mengukur pencapaian anak muda pesepakbola Indonesia saat ini, keuntungan ekonomis bagi rakyat juga tentu menjadi peluang besar yang diperkirakan mencapai nilai sekitar Rp3,7 triliun.

Keuntungan moralitas juga pasti mengalir dari dunia politik internasional. Indonesia akan disegani dan berpeluang untuk menjembatani perdamaian antara Israel dan Palestina.

Namun kepicikan bola politik telah dimainkan hingga membuyarkan semua kesempatan emas mengharumkan nama bangsa dan negara di kancah global terkini.

Pro kontra atas sebuah perhelatan besar seakan sudah menjadi tradisi politik di sini. Sebut saja Formula E Ancol juga MotoGP Mandalika dan teranyar Piala Dunia U-20 ini.

Namun yang terakhir ini menjadi istimewa karena menimbulkan situasi ala 'buah simalakama'. Maka di sinilah permainan 'bola politik' menjadi berpeluang  untuk saling melirik, menjegal sekaligus menjatuhkan lawan yang hendak disisihkan.

Kesalahan terbesar sesungguhnya tidak cukup piawainya pemerintah melakukan sosialisasi ajang akbar ini yang memang dinantikan oleh masyarakat dunia khususnya pecinta sepak bola.

Tanggung jawab Menpora sebelum berhenti masuk PSSI dan Ketua Umum PSSI patut disoal karena tidak berjalannya sosialisasi ajang Piala Dunia U-20 ini sebagaimana mestinya sebuah perhelatan akbar.

Hal itu dapat terlihat nyata ketika suara penolakan bergaung langsung mendapat respons yang menimbulkan suasana  konflik di tengah opini publik. Termasuk di berbagai laman media sosial. Tidak ada bagian bangsa manapun yang sudi kehadirannya di sebuah negara menjadi polemik buruk berdasarkan sentimen politik.

Begitulah ketika 'bola politik' bergulir liar akibat ketidakmatangan persiapan 'human relationship' suatu event besar. Apalagi melibatkan negara namun tidak bekerja secara profesional yang merupakan bagian 'politik bola' dalam implementasinya.

Penulis adalah pemerhati sosial politik

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya