Berita

Representative Images/Net

Dunia

Survei: Hanya 16 Persen Perempuan di Quetta Pakistan yang Dipekerjakan

SENIN, 03 APRIL 2023 | 15:37 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Laporan dari Bank Dunia yang menyoroti pekerja di Pakistan mengungkapkan bahwa hanya 16 persen wanita yang turut berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja di Quetta.

Dalam  Survei "Perempuan Angkatan Kerja di Quetta", yang memperlihatkan angka yang sangat kecil itu, Bank Dunia menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan di kota itu memiliki pekerjaan bernilai tambah rendah, yang berbasis di rumah.

Dimuat ANI News, Senin (3/4), dalam laporan tersebut perempuan pada dasarnya dipekerjakan di pusat manufaktur sebagai pekerja garmen dan kerajinan tangan. Sementara mereka yang dan minoritas berpendidikan tinggi akan melakukan pekerjaan yang lebih terampil seperti guru atau profesional kesehatan.

Sementara dibandingkan dengan perempuan, 72 persen laki-laki berpartisipasi lebih banyak dalam pasar tenaga kerja, dengan pekerjaan yang lebih tinggi, dan yang diterima oleh sosial.

"Norma sosial tampaknya menjadi faktor paling kuat dalam menentukan interaksi perempuan (yang jomplang) dengan ruang publik dan tenaga kerja," kata survei tersebut.

Menurut media Dawn, untuk menggeser norma sosial yang melekat di Quetta, diperlukan upaya kebijakan jangka panjang, guna mendorong pemberdayaan perempuan di wilayah tersebut.

Langkah itu bisa dimulai dari penyebaran pesan positif yang strategis tentang sosok panutan perempuan yang kuat, dan menghilangkan pembatasan dari permintaan dan penawaran yang terlalu sulit dalam merekrut pekerja perempuan, sehingga mereka tidak merasa enggan untuk mengambil pekerjaan itu.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya