Ketua Umum Relawan Pendekar Indonesia Hendrawan Saragi/Ist
Relawan Pendukung Andika Perkasa untuk Indonesia atau Pendekar Indonesia menilai mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. Ada alasan khusus kenapa mereka memberi penilaian tersebut untuk Andika.
Ketua Umum Relawan Pendekar Indonesia, Hendrawan Saragi mengatakan, pada 2024 rakyat Indonesia perlu berdiri bersama untuk memilih calon presiden yang mampu membungkam gema yang menakutkan dari sejarah dunia mengenai rasisme.
"Dinamika pemilu tahun politik ini telah menunjukkan karakter para kandidat calon presiden yang sebenarnya. Ada satu kandidat yang unik, yaitu Andika Perkasa, yang bukan merupakan politisi," kata Hendrawan melalui keterangan tertulisnya yang diterima
Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (1/4).
Hendrawan menambahkan, kepemimpinan Andika tak perlu diragukan lagi. Karena sangat tegas menunjukkan sisi kemanusiaan dalam setiap tindakan maupun keputusan strategis yang pernah diambilnya ketika masih menjabat sebagai pimpinan nasional.
"Andika tidak memusuhi ras dan agama melainkan memuliakan manusia, keluarga, dan institusi sosial, serta berkomitmen menegakkan keadilan berdasarkan konstitusi,†tutur Hendrawan.
Lanjut Hendrawan, Andika Perkasa adalah tokoh yang berpegang teguh pada prinsip dengan panggilan untuk mengabdi kepada masyarakat, dengan keberanian dan tak kenal lelah mampu mengakomodasi dinamika dan kekuatan politik yang mengancam menimbulkan kekerasan.
Selama 35 tahun, Andika telah mengabdi kepada bangsa dan negara sebagai prajurit TNI yang berusaha untuk mewujudkan satu kesatuan pertahanan negara guna mencapai tujuan nasional.
Yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Andika juga secara alami mendorong toleransi, keterbukaan pikiran, dan pada akhirnya kedamaian. Kedamaian mempromosikan kerjasama antarmanusia.
"Mari kita memilih pemimpin nasional yang kita percaya mampu membawa masyarakat Indonesia menjadi adil dan toleran," tutup Hendrawan.