Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Jepang Melarang Mainan Anak Produksi Dalam Negeri untuk Diekspor ke Rusia

SABTU, 01 APRIL 2023 | 10:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Jepang kembali memperkenalkan pembatasan baru terhadap Rusia, yaitu menambahkan mainan anak-anak ke dalam daftar barang yang terkena larangan ekspor.

Revisi aturan pembatasan disampaikan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Jumat (31/3).

Menurut pernyataan tersebut, selain barang-barang seperti baja, aluminium, mesin konstruksi, peralatan listrik, peralatan radio untuk navigasi, pesawat terbang, dan pesawat luar angkasa, daftar terbaru juga menampilkan barang-barang untuk anak-anak, seperti mainan, model skala, teka-teki, dan barang beroda (sepeda dan kereta bayi).

“Dalam lebih dari 200 tahun sejarah sanksi, tidak pernah ada larangan pasokan barang untuk anak-anak, ” tulis Andrey Suzdaltsev dari Fakultas Ekonomi Dunia dan Politik Dunia di Sekolah Tinggi Ekonomi menulis di saluran Telegramnya, seperti dikutip dari RT.

“Ternyata, Jepang telah menyatakan perang terhadap anak-anak Rusia,” tambahnya.

Menurut sebuah laporan oleh jaringan berita independen BNN, penyertaan mainan dalam larangan ekspor, terutama franchise Pokemon yang populer, menyoroti niat Jepang untuk menekan Rusia melalui berbagai cara. Itu termasuk menargetkan barang-barang konsumen yang memiliki signifikansi budaya dan ekonomi.

Larangan terbaru Tokyo adalah perluasan pembatasan yang diberlakukan awal tahun ini, yang mencakup barang-barang yang dapat digunakan untuk keperluan militer, barang penggunaan ganda, komoditas tertentu, dan semikonduktor.

Sejak dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina, Jepang telah memberlakukan sanksi terhadap kepemimpinan, bank, dan perusahaan Rusia, dan mencabut status Rusia sebagai negara yang paling disukai dalam perdagangan.

Tokyo telah memasukkan lebih dari 50 perusahaan dan lebih dari 900 individu ke dalam daftar hitam. Otoritas Jepang juga membekukan aset bank Rusia dan aset hampir 40 perusahaan dan organisasi.

Moskow kemudian menanggapi dengan memasukkan Jepang ke dalam daftar yang disebut negara tidak ramah, dan melarang lusinan politisi Jepang dan perwakilan media mengunjungi Rusia.

Di antara langkah-langkah lain, Mowkow mengakhiri pengaturan yang diberlakukan sejak tahun 1991 yang memungkinkan warga Jepang untuk mengunjungi Kepulauan Kuril tanpa visa, dan telah memutuskan pembicaraan dengan Jepang untuk secara resmi mengakhiri Perang Dunia Kedua.

Jepang dan Rusia tidak pernah secara resmi membuat perjanjian damai setelah Perang Dunia II, karena perselisihan atas empat pulau paling selatan di rantai Kuril, yang disebut Jepang sebagai "Wilayah Utara".

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Bertemu Megawati Bakal Jadi Sowan Pamungkas Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 16:09

Kemenangan Trump Jadi Alarm Bahaya Bagi Perekonomian RI?

Kamis, 07 November 2024 | 16:02

BSSN Sudah Siapkan Operasi Siber Pengamanan Pilkada 2024

Kamis, 07 November 2024 | 15:52

WhatsApp Siapkan Fitur Baru untuk Cek Keaslian Foto dalam Pesan

Kamis, 07 November 2024 | 15:44

Mendagri Dorong Pemda Dukung Program Prioritas Prabowo-Gibran

Kamis, 07 November 2024 | 15:26

BSI Dukung Program Gizi Nasional Melalui Kemitraan dengan BGN

Kamis, 07 November 2024 | 15:25

Pemberantasan Judi Online Langkah Tegas yang Dinanti Sejak Lama

Kamis, 07 November 2024 | 15:21

Komisi I DPR Dukung BSSN Perkuat Keamanan Siber

Kamis, 07 November 2024 | 15:16

Trump Raih Kemenangan, Ancaman Tarif 60 Persen untuk China Jadi Sorotan

Kamis, 07 November 2024 | 15:10

Mayor Teddy Tidak Perlu Lagi Selalu Dampingi Prabowo

Kamis, 07 November 2024 | 14:58

Selengkapnya