Berita

Presiden Joe Biden/Net

Dunia

Joe Biden Belum Berencana Beri Balasan atas Penangkapan Jurnalis

SABTU, 01 APRIL 2023 | 06:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penangkapan jurnalis Wall Street Journal (WSJ) oleh Rusia mendapat kecaman keras dari Amerika Serikat.

Sementara politikus dan pihak WSJ mendesak Gedung Putih agar mempertimbangkan 'eskalasi diplomatik dan politik' sebagai tanggapan atas penangkapan dan tuduhan spionase terhadap Evan Gershkovich, Presiden AS Joe Biden justru menegaskan bahwa ia belum memiliki rencana untuk meluncurkan pembalasan.

"Itu bukan rencana untuk saat ini," kata Biden kepada wartawan pada Jumat (31/3) di Gedung Putih sebelum melakukan perjalanan ke Mississippi.


Meski berada dalam tekanan untuk bertindak atas langkah Moskow, Biden menekankan tidak ada rencana untuk mengusir duta besar Rusia atau jurnalis Rusia yang ada di AS.

Saat ditanya oleh wartawan tentang pesannya ke Rusia, Biden mengatakan ia telah mendesak Rusia agar segera membebaskan Gershkovich.

"Biarkan dia bebas," kata Biden.

Gershkovich, jurnalis dan seorang warga negara AS, sedang dalam tugas pelaporan di kota pegunungan Ural Yekaterinburg ketika dia ditahan pada Rabu oleh agen dari Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB).

FSB menuduh dalam sebuah pernyataan bahwa Gershkovich bertindak atas "tugas dari pihak Amerika untuk mengumpulkan informasi yang diklasifikasikan sebagai rahasia negara tentang aktivitas salah satu perusahaan di kompleks industri militer Rusia."

Ini adalah pertama kalinya seorang jurnalis Amerika ditahan di Rusia atas tuduhan mata-mata sejak Perang Dingin.

Meski pihak WSJ membantah tuduhan itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa jurnalis itu "tertangkap basah".

WSJ telah menerbitkan pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan mendalam atas keselamatan Gershkovich.

Dewan redaksi WSJ mendesak Washington untuk mengusir duta besar Rusia serta jurnalis Rusia dari Amerika Serikat sebagai tanggapan penangkapan jurnalisnya.

"Pemerintahan Biden harus mempertimbangkan eskalasi diplomatik dan politik. Mengusir duta besar Rusia untuk AS, serta semua jurnalis Rusia yang bekerja di sini, akan menjadi harapan minimum," kata surat kabar itu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya