Berita

Menurut Menteri Keuangan AS Janet Yellen/Net

Dunia

AS Tetapkan Pria Slovakia sebagai Tersangka Broker Senjata Rusia-Korut

JUMAT, 31 MARET 2023 | 14:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Usai menuduh Rusia dan Korea Utara melakukan transaksi senjata, kini Amerika Serikat mengklaim telah mengetahui seseorang yang diidentifikasi sebagai broker atau perantara pertukaran tersebut.

Pada Kamis, AS menetapkan seorang pria Slovakia bernama Ashot Mkrtychev (56), sebagai tersangka karena terlibat dalam mengatur kesepakatan penjualan dan barter lebih dari dua lusin jenis senjata dan amunisi Korea Utara ke Rusia antara akhir 2022 dan awal 2023.

Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan menyebut Mkrtychev telah menjadi broker dari transaksi, yang menawarkan Pyongyang uang tunai, pesawat komersial, komoditas, dan bahan mentah, sebagai imbalan dari pengiriman senjata ke Rusia.

"Mkrtychev bekerja dengan pejabat dari kedua belah pihak untuk membuat kesepakatan itu terjadi," bunyi pernyataan tersebut, seperti dimuat AFP.

Menurut Menteri Keuangan AS Janet Yellen, saat ini Mkrtychev ditempatkan dalam daftar hitam sanksi keuangan AS, di mana orang Amerika atau bisnis seperti bank yang memiliki cabang Amerika dilarang berurusan dengannya.

“Kami tetap berkomitmen untuk menurunkan kemampuan industri militer Rusia, serta mengungkap dan melawan upaya Rusia untuk menghindari sanksi dan mendapatkan peralatan militer dari (Korea Utara) atau negara lain yang siap mendukung perangnya di Ukraina,” tegasnya.

September lalu Gedung Putih menuduh Rusia membeli peluru artileri dan roket dari Korea Utara, sebuah klaim yang kemudian dibantah keras oleh Pyongyang.

Kemudian pada bulan November, Juru Bicara Keamanan Nasional AS, John Kirby menyebut Korea Utara mengirimkan amunisi ke Rusia tetapi menyamarkannya dengan menjualnya terlebih dulu ke Timur Tengah atau Afrika Utara.

Beberapa minggu kemudian Kirby kembali menuduh Pyongyang memasok senjata ke pasukan militer semi-independen Rusia, Grup Wagner, yang bertempur di garis depan di Ukraina.

Itu adalah dua dari banyak tuduhan AS yang kembali dibantah Korea Utara.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya