Berita

Gengster di Kolombia/Net

Dunia

Geng Kriminal Kolombia Bunuh Sembilan Pasukan Tentara, Upaya Damai Makin Sulit

KAMIS, 30 MARET 2023 | 10:25 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kelompok militan dari Tentara Pembebasan Nasional (ELN) di Kolombia meluncurkan serangan dengan senjata jarak jauh dan alat peledak yang menyasar pasukan militer negara pada Rabu (29/3).

Sedikitnya sembilan tentara tewas dan sembilan lainnya luka-luka saat mereka sedang mengamankan pipa di perusahaan minyak milik negara Ecopetrol, di negara bagian Norte de Santander dekat perbatasan Venezuela.

Kekerasan terbaru kali ini dianggap akan mempersulit negosiasi damai yang tengah diupayakan oleh presiden sayap kiri, Gustavo Petro, sejak November lalu untuk memberantas maraknya kekerasan gengster di negaranya.

“Menolak keras penyerangan terhadap pasukan Angkatan Darat. Prajurit Bangsa telah dibunuh oleh mereka yang saat ini benar-benar jauh dari kedamaian dan rakyat,” kata Petro yang mengutuk serangan itu dalam cuitannya di Twitter, yang dimuat France24, Kamis (30/3).

Menanggapi serangan yang terjadi kepada belasan pasukannya, Komandan militer Kolombia, Mayor Jenderal Helder Giraldo, berjanji akan membasmi kelompok geng yang menjalankan jalur perdagangan narkoba dan tambang emas ilegal di negaranya itu.

“Militer akan melanjutkan operasi ofensif di daerah itu untuk melawan ELN, dan akan mengajukan pengaduan atas pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan internasional,” katanya.

ELN sendiri merupakan kelompok kriminal yang telah didirikan pada tahun 1964 lalu, yang dibangun karena terinspirasi dari revolusi Kuba. Kelompok itu sejauh ini telah memiliki sekitar 2.000 hingga 4.000 tentara yang tersebar di Kolombia dan negara tetangga Venezuela.

Presiden Petro, yang juga merupakan mantan pemberontak itu masih terus berjuang untuk mengakhiri peran kelompok kriminal, seperti ELN dalam konflik internal di negaranya, yang telah menewaskan sedikitnya 450.000 orang di Kolombia.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya