Berita

Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews/Net

Dunia

Berencana Tidak Membawa Jurnalis Saat Berkunjung ke China, PM Victoria Daniel Andrews Banjir Kritik

RABU, 29 MARET 2023 | 07:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah agenda dipersiapkan Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews menjelang kunjungannya ke China.

Andrews akan menjadi pemimpin negara bagian Australia pertama yang mengunjungi China sejak awal pandemi.

9News melaporkan Selasa (28/3), Andrews akan bertemu sejumlah pejabat di China. Di antaranya, Komisaris Victoria untuk Tiongkok Raya Brett Stevens, Duta Besar Australia untuk Tiongkok Brett Stevens, Wakil Presiden, Asosiasi Rakyat Tiongkok untuk Persahabatan dengan Negara Asing Li Xukui, Menteri Pendidikan Huai Jinpeng, dan Walikota Beijing, Yin Yong.

Namun, rencana kunjungan Andrews ke China menuai kritik di dalam negeri atas keputusannya untuk tidak membawa jurnalis Victoria dalam perjalanan tersebut.

Karen Percy, Presiden Media dari Aliansi Media, Hiburan, dan Seni, mengatakan pengawasan sangat penting dalam hal perjalanan ke luar negeri.

"Keputusan Andrews untuk tidak membawa jurnalis bersamanya ke China sangat mengecewakan," tulis Percy di Twitter.

Menurutnya, dalam sebuah kunjungan pejabat negara ke mitra dagang penting untuk membawa jurnalis karena kunjungan membutuhkan pengawasan media.

Kritik keras juga disuarakan oleh oposisi di tingkat negara bagian dan federal atas keputusan Andrews.

"Saya pikir semua warga Victoria ingin tahu siapa yang ditemui Daniel Andrews, apa maksud dari perjalanan ini? Dan apa manfaatnya bagi warga Victoria?" papar anggota parlemen dari Partai Liberal Victoria David Southwick.

Sementara itu, sebuah saluran televisi milik negara China, Phoenix Television, telah memunculkan kembali wawancara lama dengan Andrews jelang kunjungannya.

Dalam wawancara lama, diyakini dari 2019, Andrews mengatakan tidak ada masalah dengan negara-negara yang berselisih. Ia juga berbicara tentang pentingnya hubungan antara China dan Victoria.

"Apa pun tentang China benar-benar penting bagi Victoria selama lebih dari 150 tahun," katanya, menyinggung ribuan penambang China yang datang ke koloni itu selama demam emas pada pertengahan abad ke-19.

"Anda tidak dapat membayangkan Victoria modern tanpa pengaruh Cina," ujarnya.

Hubungan dan kemitraan dengan China sangat penting bagi Victoria, juga sangat penting bagi Australia, tambahnya.

Perjalanan itu sekaligus bagian dari upaya pemerintah Victoria untuk membujuk mahasiswa China kembali ke negara tersebut.

Siswa internasional adalah bagian penting dari tenaga kerja di banyak industri. Pemerintah Australia mencoba membujuk siswa internasional untuk kembali dengan menawarkan pengembalian dana visa dan melonggarkan batasan akses mereka ke dunia kerja.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya