Berita

Menteri Kesehatan Australia Mark Butler/Net

Dunia

Menkes Australia Khawatir, Banyak Anak di Bawah Umur Teracuni Vape

KAMIS, 23 MARET 2023 | 11:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Munculnya gagasan untuk menyamakan aturan penjualan dan penggunaan rokok elektrik serupa dengan produk tembakau telah ditolak Menteri Kesehatan Australia Mark Butler.

Kekhawatiran Butler didasarkan pada banyaknya laporan anak di Australia yang terkontaminasi oleh Vape.

Berbicara kepada Radio ABC, Butler mengatakan di Victoria, hotline kesehatan negara bagian telah menerima lebih dari 50 laporan tentang anak-anak berusia di bawah lima tahun yang mengalami dampak buruk penggunaan vape.

Butler mengklaim gagasan mengatur vape yang mirip dengan rokok adalah bagian dari dorongan perusahaan tembakau untuk menghindari undang-undang merokok dan kampanye kesehatan anti-merokok di Australia.

"Kami melihat penelitian yang dirilis awal pekan ini yang menegaskan bahwa jika Anda mengkonsumsi vape, Anda tiga kali lebih mungkin untuk merokok," katanya, seperti dikutip dari 9News, Kamis (23/3).

"Jadi, setelah melakukan semua upaya untuk meminimalkan penggunaan rokok di Australia dan di seluruh dunia, kami berharap masalah vaping ini bisa segera menjauh dari kami," katanya.

Di bawah undang-undang saat ini, Australia hanya mengijinkan vape nikotin untuk dikonsumsi seseorang dengan resep dokter.

Namun, Butler mengklaim ada banyak toko yang melanggar hukum dengan mencoba menjual nikotin ke remaja melalui pasar gelap.

"Orang tua memberi tahu kami minggu lalu bahwa mereka menemukan di kotak pensil anak yang sangat kecil, sebuah vape yang berbentuk seperti pena stabilo," kata Butler.

"Ini adalah hal yang sedang kami lawan, dan ini muncul di hotline Racun Victoria Anda, yang dalam 12 bulan terakhir memiliki lebih dari 50 anak di bawah usia lima tahun yang diracuni oleh vaping," ujarnya.

Yayasan Alkohol dan Narkoba menyatakan bahwa sekitar 14 persen remaja berusia 12 hingga 17 tahun telah mencoba rokok elektrik, dengan 32 persen dari mereka melakukannya dalam sebulan terakhir.

Sekitar 12 persen siswa dalam kelompok usia tersebut melaporkan membeli sendiri rokok elektrik, dengan mayoritas mendapatkan yang terbaru yang mereka gunakan dari teman 63 persen, saudara kandung delapan persen atau orang tua tujuh persen.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya