Berita

Pakar ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy/Repro

Politik

Ichsanuddin Noorsy: Kalau PPATK Punya Integritas Penuh, Habis Negeri Ini

RABU, 22 MARET 2023 | 03:53 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Banyaknya kasus yang menjerat pegawai Dirjen Pajak merupakan kesalahan sistem, lantaran selain berkuasa terhadap perpajakan sekaligus juga melakukan pengawasan.

Oleh karenanya, pakar ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy tak merasa heran ketika adanya dugaan ratusan pegawai pada Dirjen Pajak terlibat dalam aktivitas transaksi mencurigakan sebesar ratusan triliun sebagaimana yang diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

“Makanya gampang, mencari siapa (pegawai) di Dirjen Pajak itu yang kaya. Itu bisa ditelusuri. Gampang kok menelusurinya,” kata Ichsanuddin saat menjadi narasumber diskusi bertajuk “Potret Kejahatan Keuangan di Menkeu” yang diunggah akun Youtube ARM Channel dikutip, Selasa (21/3).

“Itu anak-anak PPATK sebenarnya kalau punya integritas penuh. Integritasnya penuh, utuh gitu ya, habis negeri ini,” tambah Ichsan menekankan.

Menurut dia, jika PPATK memiliki integritas tinggi maka setiap transaksi apapun pasti tercatat dan diketahui. Sebab, dia mengungkapkan, dunia internasional menghendaki hal tersebut melalui Automatic Exchange of Information (AEOI).

“Untuk membuka semua transaksi, semua transaksi di dunia harus dibuka,” kata dia.

Terkait dengan isu transaksi janggal senilai Rp 349, yang tadinya disebut Menko Polhukam Mahfud MD Rp 300 triliun, Ichsanuddin pesimis, karena persoalan ini akan menguap bahkan tenggelam begitu saja.

Karena menurut dia, dugaan transaksi gelap Rp 349 triliun yang belakangan diklarifikasi bukan tindak pidana pencucian yang (TPPU) oleh pimpinan lembaga yang mengeluarkannya, yaitu Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, serupa dengan kasus-kasus sebelumnya.

“Kasus pajak tidak ada yang tuntas. Kasus Gayus Tambunan putus mata rantainya. Kasus Hari Purnomo Rp 375 miliar dianggap tidak masalah. Padahal ada masalah Sri Mulyani dengan Hadi Purnomo," urainya.

Maka dari itu, ia menilai temuan transaksi gelap Rp 349 triliun yang dianggap hanya sebagai puncak gunung es oleh sebagian pihak sudah tepat, karena masalah sebenarnya adalah sistem keuangan yang erat kaitannya dengan sistem hukum dan politik Indonesia yang dikendalikan minoritas orang.



Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Menteri PANRB Jangan Jadi Firaun Baru

Selasa, 11 Maret 2025 | 07:13

Kemenkeu Belum Rilis APBN 2025, Rocky Gerung: Ada Data yang Disembunyikan?

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:45

Kejar Sampai Banyumas, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:31

Gubernur Jateng Optimistis Capai Target Pangan 11 Juta Ton

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:16

Terlena Naturalisasi dan Tendangan Erick

Selasa, 11 Maret 2025 | 06:01

Dijemput Paksa, Pengusaha Haji Alim Dijebloskan Kejari Muba ke Rutan Palembang

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:58

Impor Gula Vs Penghuni Usus

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:56

Kekayaan Menteri PU Dody Hanggodo di LHKPN, Sering Pakai Ikat Pinggang Hermes

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:51

LPH Quality Syariah Dukung BPJPH Jadikan Indonesia Pusat Halal Dunia

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:42

Buntut Penundaan Pelantikan, Ratusan CPPPK Banjarnegara Ancam Geruduk Jakarta

Selasa, 11 Maret 2025 | 05:18

Selengkapnya