Berita

Ubedilah Badrun (kedua dari kiri) saat berbicara dalam acara Konsolidasi Demokrasi Aktivis 98 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (20/3)/RMOL

Politik

Ubedilah Badrun: Mei 2023 Jadikan Bulan Perlawanan Rakyat

SENIN, 20 MARET 2023 | 22:27 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Cita-cita reformasi 1998 dianggap telah dikhianati oleh rezim saat ini dan dirampok oleh oligarki predator. Untuk itu, 25 tahun reformasi pada Mei 2023 nanti dinilai bisa menjadi momentum perlawanan rakyat.

Penegasan itu disampaikan oleh salah satu aktivis 98, Ubedilah Badrun saat berbicara dalam acara Konsolidasi Demokrasi Aktivis 98 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (20/3).

"Bukankah di antara cita-cita reformasi itu korupsi diberantas? demokrasi ditegakkan? pelanggaran HAM diadili? hukum tidak boleh tebang pilih? rakyat sejahtera? Datanya menunjukkan bahwa korupsi merajalela, indeks korupsi anjlok dengan skor 34, Indeks Demokrasi kita juga masih di bawah 70 atau flawd democracy atau demokrasi yang cacat," ujar Ubedilah dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Senin malam (20/3).


Selain itu, kata analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, indeks HAM Indonesia rapotnya juga masih merah, yakni di bawah 3,5. Bahkan kata Ubedilah, pertumbuhan ekonomi stagnan di sekitar 5 persen, di bawah Filipina, Vietnam, dan Malaysia.

"Jumlah orang miskin dan pengangguran terus bertambah. Rakyat menderita tetapi pejabat kekayaanya bertambah 70,3 persen. Para oligarki makin berkuasa bahkan ada 0,2 persen warga negara menguasai 72 persen luas tanah di Indonesia. Rezim ini juga berwajah otocratic legalism, otiriter berselimut regulasi," kata Ubedilah.

Dengan demikian kata Ubedilah, situasi tersebut harus diubah, baik dengan perbaikan sistem, maupun dengan cara lebih mendasar, misalnya dengan jalan revolusioner.

"Dengan jalan itu maka bulan Mei 2023 ini di usia 25 tahun reformasi ini bisa menjadi momentum perlawanan rakyat, karena rakyat sudah muak dengan korupsi yang merajalela dan muak dengan janji-janji manis politik," tegas Ubedilah.

Ubedilah menerangkan bahwa, sekitar seratusan pentolan aktivis 98 hadir dalam pertemuan tersebut, baik dari organisasi Forum Kota (Forkot), Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ), Keluarga Besar Universitas Indonesia (KB UI), Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred), Forum Bersama (Forbes), Front Jakarta, dan lain-lain.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya