Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Desak Tiktok Jual Saham Jika Ingin Bertahan

KAMIS, 16 MARET 2023 | 17:48 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengajukan syarat agar aplikasi TikTok dapat bertahan di Amerika, yaitu dengan menjual sahamnya. Itu dilakukan guna menjamin keamanan pengguna yang diragukan selama ini.

Pemilik TikTok, ByteDance yang berbasis di China, disebut mendapat desakan untuk menjual sahamnya di TikTok dari Departemen Keuangan AS untuk Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS).

"CFIUS menuntut agar ByteDance menjual saham. Jika tidak, Tiktok akan menghadapi kemungkinan pelarangan oleh AS," ujar jurubicara TikTok, Brooke Oberwetter, seperti dimuat The Guardian pada Kamis (16/3),

Meski begitu, menurut Oberwetter upaya pengalihan saham Tiktok kepada AS bukan solusi yang tepat.

"Divestasi tidak menyelesaikan masalah. Perubahan kepemilikan tidak akan memaksakan pembatasan baru pada aliran data atau akses,” jelasnya.

Menurutnya, cara terbaik untuk mengatasi kekhawatiran tentang keamanan nasional adalah dengan perlindungan data dan sistem pengguna yang transparan dan berbasis di AS, dengan pemantauan, pemeriksaan, dan verifikasi pihak ketiga yang kuat.

Menurut laporan Wall Street Journal, 60 persen saham ByteDance dimiliki oleh investor global, 20 persen oleh karyawan, dan 20 persen oleh pendirinya.

Sejak 2020, CFIUS terus berupaya agar ByteDance mau mendivestasi TikTok, untuk menghindari masalah perizinan.

Untuk meyakinkan AS, TikTok mengaku telah menghabiskan lebih dari 1,5 miliar dolar AS atau Rp 23 triliun guna memastikan keamanan data yang ketat dan menghindari tindakan spionase.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya