Berita

Crazy Rich Surabaya, Wahyu Kenzo, diamankan Polda Jatim/RMOLJatim

Presisi

Raup Keuntungan 9 Triliun, Korban Penipuan Robot Trading Crazy Rich Surabaya hingga ke Amerika dan Eropa

KAMIS, 09 MARET 2023 | 08:49 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Bagi warga Surabaya, Jawa Timur, nama Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo rasanya sudah tak asing lagi. Maklum, Wahyu Kenzo adalah salah satu crazy rich Surabaya.

Kini namanya akan makin mencuat. Namun bukan karena hal positif. Tapi karena dia terlibat dalam penipuan robot trading Auto Trade Gold (ATG) dengan korban hingga 25 ribu orang.

Wahyu Kenzo pun ditangkap Sat Reskrim Polresta Malang Kota yang dibantu Ditreskrimsus Polda Jatim di salah satu hotel kawasan Surabaya barat.

Kapolda Jatim, Irjen Toni Harmanto menjelaskan, hasil penyelidikan sementara, penipuan terhadap puluhan ribu member yang tersebar di Amerika, Rusia, Prancis, China, Britania Raya, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Singapura ini telah membuat Wahyu meraup keuntungan sebesar Rp 9 triliun.

"Hasil sementara ini, diperkirakan total kerugian korban mencapai Rp 9 triliun, jumlah korban diperkirakan 25 ribu orang dan tidak hanya di Indonesia, ada dari negara lain," terang Kapolda Toni, seperti diwartakan Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (9/3).

Sementara Kapolresta Malang Kota, Kombes Budhi Hermanto menambahkan, modus yang digunakan Wahyu Kenzo ialah menggunakan investasi susu nutrisi dengan bonus robot trading ATG.

Susu nutrisi tersebut digunakan sebagai pintu masuk untuk menjerat korbannya. Setelah itu, Wahyu bersama manajemennya di bawah naungan PT Pansaky Berdikari Bersama (Panshaka), mengiming-imingi korbannya paket keuntungan yang menjanjikan.

"Member dijelaskan robot trading ini akan memberikan keuntungan yang lebih. Setelah April 2022, komunikasi member dan manajemen ATG terputus. Sehingga, dana yang ingin mereka tarik atau withdraw ini tidak bisa dicairkan," tambahnya.

Informasi yang didapat kepolisian, member dapat melakukan withdraw 2.000 dolar AS. Namun, setiap kali member melakukan penarikan itu selalu gagal, di web ATG tersebut juga dijelaskan penarikan gagal akibat server yang sedang maintenance atau bisa ditarik tapi pending.

Sementara terkait dengan dugaan aset Wahyu yang dikabarkan banyak tersebar di beberapa negara, mengingat ia sering melakukan perjalanan ke luar ngeri, kepolisian tengah bekerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan tracing.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti 8 kardus susu nutrisi, 3 buah print out bukti keluar-masuk uang miliaran, flashdisk, dan 3 unit ponsel.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal berlapis. Yakni Pasal 115 Juncto Pasal 65 ayat (2) UU RI nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, Pasal 106 Juncto Pasal 24 ayat (1) UU RI nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Kemudian Pasal 45A Juncto Pasal 28 Ayat 1 UU nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE), Pasal 378, Pasal 372.

Lalu Pasal 3 dan Pasal 4 Undang undang Republik Indonesia nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan Pemberantasan tindak pidana Pencucian uang, dengan ancaman 20 tahun penjara dan denda Rp 10 miliar.

Selain itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengimbau kepada masyarakat yang merasa menjadi korban robot trading ATG ini, bisa melaporkan melalui Hotline yang sudah disediakan. Yaitu dengan nomor 081137802000.

"Agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming pendapatan yang cepat dan banyak, masyarakat bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu legalitas perusahaan yang akan diikuti melalui portal yang sudah disiapkan yaitu www.bappebti.go.id," paparnya.

"Polda Jawa Timur bekerja sama dengan Polresta Malang Kota telah membuat Hotline dengan nomor 081137802000 untuk memudahkan masyarakat dalam melaporkan terkait dengan kasus ini," pungkas Dirmanto.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya