Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) Demokrat Jakarta, Khadijah Al Makiyah/Ist
Pidato Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, soal sebagian ibu-ibu yang suka mengikuti pengajian namun lalai dalam mengurus anak, dinilai tidak mencerminkan sikap seorang negarawan.
Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) Demokrat Jakarta, Khadijah Al Makiyah, mengaku heran dengan sikap Ketua Umum PDI Perjuangan itu.
"Ibu Mega menganggap seringnya ibu-ibu hadir ke pengajian akan mempengaruhi manajemen rumah tangga dan kecakapan para ibu mengurus keluarga. Statement Bu Mega sangat tidak menggambarkan seorang negarawan,†ujar Khadijah lewat keterangan resminya yang diterima Redaksi, Selasa (21/2).
Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama(NU) itu menyayangkan pernyataan Megawati yang tidak didasari kajian ilmiah.
"Apa pengaruhnya seringnya ibu-ibu ke pengajian dengan ketidakmampuan mengurus keluarga? Lalu apa apa faktor yang mempengaruhi kesuksesan manajemen rumah tangga?" tanya sosok yang akrab disapa Maya itu.
Putri bungsu sesepuh NU Jakarta, Abuya KH Syakrim, ini memastikan pengajian ibu-ibu di seluruh pelosok Indonesia merupakan kegiatan positif karena menyebarkan nilai-nilai keagamaan dan wawasan umum.
"Jika Ibu Mega ingin kualitas keluarga Indonesia lebih baik, bukan dengan menyerang ibu-ibu yang senang ke pengajian. Melainkan menguatkan program-program di bidang kekeluargaan. Salah satunya justru dengan menggandeng ibu-ibu pengajian,†papar pengurus Pondok Pesantren Nurul Ibad Jakarta itu.
Saat menjadi pembicara di acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan “Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting†yang digelar BKKBN, Kamis (16/2), Megawati Soekarnoputri melontarkan pertanyaan kenapa ibu-ibu suka ikut pengajian.
“Saya melihat ibu-ibu itu, maaf ya beribu maaf. Jangan lagi nanti saya di-bully. Kenapa toh seneng banget ikut pengajian? Maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu. Pengajian ini sampai kapan
tho yo? Anakke arep dikapakke (Anaknya mau diapain)?†kata Megawati.