Berita

Presiden Joko Widodo dan kereta cepat/Net

Politik

DPR Diam saat Kereta Cepat Membengkak, Muslim Arbi: Apa Karena Dapat Uang Tutup Mulut?

MINGGU, 19 FEBRUARI 2023 | 09:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Sikap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dalam melihat biaya proyek kereta cepat yang terus membengkak telah menimbulkan kecurigaan di publik. Salah satunya anggapan bahwa wakil rakyat sudah mendapatkan "uang tutup mulut" dari proyek tersebut.

Begitu kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang kembali membengkak hingga Rp 18,24 triliun.

"Biaya kereta cepat nggak habis-habis membengkak, dan kini mencapai Rp18,24 T. Bahkan mau pinjam ke China Rp 8 triliun untuk menutupi pembengkakan biayanya. Proyek KCJB ini memang proyek ugal-ugalan," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/2).


Kata Muslim, sedari awal proyek tersebut memang tidak melalui studi kelayakan dan perencanaan yang matang. Akibatnya, terus menerus menelan biaya tambahan.

"Ini salah satu proyek infrastruktur Jokowi amburadul. Ini proyek yang merusak dan menguras keuangan negara yang tidak jelas dari sisi bisnis. Ini proyek gagal yang dipaksakan, karena tidak direncanakan dengan baik," kata Muslim.

Sehingga kata Muslim, Presiden Jokowi harus segera menghentikan proyek tersebut karena hanya dijadikan dalih untuk menguras uang negara dan menambah utang.

"Sejak awal didesak agar DPR bentuk pansus soal kereta cepat. Tapi DPR diam seribu bahasa? Apakah karena DPR dapat uang tutup mulut?” ujarnya.

“Soal pembengkakan biaya dan proyek yang mangkrak ini DPR harus awasi dan bikin pansus untuk usut. Jika tidak, kecurigaan DPR terima dana, sehingga mendiamkan proyek mangkrak dan menghamburkan keuangan negara menjadi benar," pungkas Muslim.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya