Presiden PKS Ahmad Syaikhu mendapatkan gelar anggota kehormatan di Forum Silaturahim Pendekar Indonesia (FSPI)
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mendapatkan gelar anggota kehormatan di Forum Silaturahim Pendekar Indonesia (FSPI) dalam acara Deklarasi Forum Silaturahim Pendekar Indonesia (FSPI) di Jakarta, Sabtu, (18/2).
Koordinator Nasional FSPI Mohammad Ridwan menilai, pemberian gelar itu lantaran sosok Syaikhu dikenal dekat dengan para pendekar silat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Bahkan, beberapa kegiatan resesnya sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Bekasi, Karawang, Purwakarta sering melibatkan sanggar silat tradisional.
“Perhatian dan silaturahim Pak Syaikhu dengan pengelola sanggar silat tradisional di sekitaran dapilnya saya lihat cukup intens. Karenanya kami ingin melibatkan Pak Syaikhu dengan komunitas pesilat yang lebih luas di seluruh kota di Indonesia,†kata Ridwan dalam keterangannya.
FSPI sendiri merupakan perkumpulan berbagai aliran silat di Indonesia. Ridwan selaku koordinator nasional sudah sejak tahun 1990-an menjalin silaturahim dengan para pendekar silat di Jakarta. Kecintaannya dengan seni beladiri asli Indonesia ini menginspirasinya untuk membentuk forum silaturahim antar perguruan silat yang lebih luas, bukan hanya di Jabodetabek tetapi juga kota lain di seluruh Indonesia.
Menanggapi hal itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu merasa bahagia bisa berkumpul dengan para pendekar silat dari berbagai aliran perguruan. Ia menilai banyaknya aliran silat di Indonesia menandakan bahwa perkembangan dan penggalian unsur jurus silat di Indonesia sangat dinamis.
“Saya yakin silat di Indonesia tidak akan punah. Buktinya aliran silat semakin berkembang. Di Bekasi tempat saya tinggal saja ada banyak sanggar silat yang eksis. Belum lagi di kota lain di Indonesia. Saya mengapresiasi usaha Ustaz Ridwan yang dengan sabar menjalin silaturahim dengan para guru pendekar silat," ujarnya.
Selain itu, Syaikhu juga menyebut dalam sejarah perlawanan rakyat Indonesia menghadapi penjajahan Belanda dulu, peran para pendekar silat tidak bisa diabaikan.
“Selain melatih fisik para muridnya, para guru silat juga melatih mental dan jiwa nasionalisme untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia,†kata Syaikhu.
Secara simbolik, Syaikhu diberikan golok oleh Koordinator Nasional Muhammad Ridwan. Dalam deklarasi itu juga Syaikhu mencoba memainkan beberapa jurus silat yang dibimbing oleh Anggota Majelis Pendekar dari Perkumpulan Silat Gerak Stroom Edi Rukmiadi.