Berita

Komisi Pemilihan Umum (KPU)/Net

Politik

KPU Didegradasi, Cipta Kondisi Kelompok Tertentu Jika Hasil Pemilu Tak Sesuai Harapan?

SABTU, 18 FEBRUARI 2023 | 19:23 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Laporan hingga tudingan yang mengarah kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa bulan ke belakang dinilai sebagai upaya terselubung untuk menegasikan hasil Pemilu Serentak 2024 yang tidak sesuai harapan kelompok tertentu.

Analisis itu disampaikan Ketua Komite Demokrasi (KoDE) Bali, Gede Suardana yang melihat banyaknya aduan sekelompok LSM mengenai dugaan pelanggaran kode etik yang masuk ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Suardana menjelaskan, diajukannya kasus dugaan manipulasi hasil verifikasi faktual di sejumlah KPU kabupaten/kota, menurutnya tidak sesuai dengan faktanya.


“Upaya mendegradasikan penyelenggara pemilu sudah dilakukan beberapa bulan belakangan ini dengan berbagai cara namun selalu gagal, termasuk soal moralitas seksual dan lainnya,” ujar Suardana dalam keterangan tertulis yang diperoleh Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/2).

Suardana memandang perlu bagi semua pihak untuk mencermati laporan-laporan atau tudingan-tudingan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak diketahui afiliasi politiknya.

“Karena bisa saja cara-cara ini adalah cara awal untuk cipta kondisi ketika hasil pemilu nanti tidak sesuai dengan harapan kelompok tertentu,” tuturnya.

Contoh paling nyata dari pengkondisian yang dimaksud Suardana, disebutkan adalah melalui materiil aduan Koalisi Kawal Pemilu Bersih ke DKPP meyakini Anggota KPU Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jack Stephen Seba, dengan mengadukan Anggota KPU RI, Idham Holik bersama 9 Anggota KPU Daerah wilayah Sulawesi Utara, dan terkait dugaan intimidasi yang disampaikan dałam Rapat Konsolidasi Nasional(Konsolnas) KPU se-Indonesia pada 2 Desember 2022 lalu.

“Kejanggalan kasus yang salah satunya memasalahkan pemaparan salah satu komisioner di depan ribuan orang penyelenggara pemilu dengan kalimat: ‘harus tegak lurus dan yang tidak mau akan dimasukkan rumah sakit’, dijadikan alasan persidangan adalah sangat mengada-ada,” tuturnya.

“Bagaimana mungkin ribuan peserta merespon dengan tertawa lalu ada satu orang yang mengaku terancam? Terlalu dibuat-buat alasan tersebut. Disiplin, tegak lurus, taat pada hierarki adalah bagian penting agar KPU dan Bawaslu bisa bekerja maksimal sebagai penyelenggara pemilu,” demikian Suardana menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya