Berita

Ketua KPK RI Firli Bahuri/RMOL

Politik

Formula E dan Harun Masiku jadi Senjata Menyerang KPK Secara Politik

KAMIS, 16 FEBRUARI 2023 | 19:19 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Memasuki tahun 2023, simpul aktivis angkatan 98 (Siaga 98) membaca akan marak korupsi politik.

Koordinator Siaga 98, Hasanuddin mengatakan, korupsi politik akan diikuti oleh serangan balik para politisi yang terganggu dari upaya penegakan hukum pemberantasan atau penindakan di sektor politik.

“Cara kerja, pola dan bentuknya mirip “corruptors fight back!” kata Hasanuddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/2).


Serangan ini, kata Hasanuddin, selalu menggunakan dua isu yakni penanganan kasus penyelenggaraan Formula E dan DPO Harun Masiku.

Tujuannya, untuk melemahkan, mempengaruhi, mengganggu bahkan menghentikan upaya penegakan hukum KPK dalam pemberantasan korupsi.

“Pihak yang melakukan serangan ini, itu-itu juga, dengan cara, pola dan bentuk yang sama; sistematis, terstruktur dan massif, dan sudah masuk dalam kualifikasi cara, pola dan bentuk corruptors fight back!” ujarnya.

Hasanuddin mengatakan, soal penanganan kasus Formula E perlu diingat bahwa penyelidikan kasus dugaan korupsi yang sifatnya terbuka tidaklah mudah.

“Tentu memiliki dan kesulitan dalam pengumpulan alat bukti, apalagi ada pihak yang mengetahui cara kerja KPK membocorkan kepada terduga terselidik, seperti halnya penyelidikan Formula E,” kata Hasanuddin.
 
Begitu pula, sambung dia, pencarian DPO Harun Masiku yang seharusnya melibatkan banyak pihak lembaga atau instansi yang ada, sehingga tidak hanya KPK.

“Namun cepat atau lambat, kami percaya bahwa DPO Harun Masiku ini tentu akan tertangkap KPK,” ujarnya yakin.

Oleh karena itu, Siaga 98, berharap agar KPK menempatkan ancaman serangan politik jelang Pemilu 2024 sebagai bagian dari resiko penegakan hukum yang menjadi prioritas kajian saat ini.
 
Selain itu, juga dipertimbangkan penyelidikan terhadap apakah ada upaya penghalangan proses penegakan hukum atau obstruction of justice yang dilakukan oleh para pihak terkait dengan dua issue tersebut.

“Kami Percaya, KPK saat ini masih memegang integritas tinggi dan berkinerja baik,” demikian Hasanuddin.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya