Berita

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net

Dunia

Lavrov: Barat Manfaatkan Konflik Ukraina untuk Menggambarkan Rusia sebagai Negara Nakal

KAMIS, 16 FEBRUARI 2023 | 07:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Negara-negara Barat memiliki niat terselubung dengan memanfaatkan konflik di Ukraina.

Berbicara di majelis rendah parlemen Rusia, pada Rabu (15/2), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Barat berusaha menggunakan konflik untuk menggambarkan Rusia sebagai negara nakal di mata dunia.

"AS dan negara-negara satelitnya mengobarkan perang hibrida yang mencakup semua yang telah lama mereka persiapkan, dan menggunakan nasionalis radikal Ukraina sebagai pendobrak terhadap kami," kata Lavrov, seperti dikutip dari RT.

"Mereka bahkan tidak berusaha menyembunyikan tujuan perang ini. Mereka berusaha mengalahkan negara kita di medan perang dan menghancurkan ekonomi kita. Juga mengepung kita dengan sanksi, salah satunya pembatasan terhadap pasokan kesehatan," lanjutnya.

Pernyataan itu dikeluarkan pada hari yang sama ketika Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen meluncurkan proposal paket sanksi baru terhadap Rusia, termasuk larangan ekspor tambahan.

Lavrov mengatakan bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Rusia telah gagal karena Moskow terus mengembangkan hubungan dengan mitra di wilayah lain di dunia.

Menurutnya, masih banyak negara-negara yang menolak untuk mendukung sanksi terhadap Rusia. Ia mencontohkan negara-negara di Asia-Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Selatan. Pemerintahan mereka tidak ingin hidup sesuai dengan tatanan Barat-sentris, katanya.

China dan India termasuk di antara ekonomi utama yang menolak meluncurkan sanksi untuk Rusia.

Denis Alipov, duta besar Rusia untuk New Delhi, mengatakan bahwa sanksi memiliki efek sebaliknya. Sanksi Barat justru  memfasilitasi lebih banyak perdagangan dan kerja sama yang lebih erat antara Rusia dan India.

Beijing, sementara itu, menuduh AS memicu konflik Ukraina dan mencoba mempersenjatai ekonomi dunia untuk keuntungannya sendiri.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya