Berita

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa/Net

Dahlan Iskan

Khofifah

SENIN, 13 FEBRUARI 2023 | 05:00 WIB | OLEH: DAHLAN ISKAN

DIA terus sibuk membangun Jatim. Padahal godaan politik nasional begitu besar. Gubernur Khofifah Indar Parawansa kini ibarat gadis cantik—dia memang cantik—yang diincar semua siapa saja. Terutama di hari-hari pencalonan presiden Indonesia mendekati deadline-nya.

Khofifah terus bersikap cool. Capres Prabowo Subianto, setahu saya, mengirim utusan. Silih berganti. Agar Khofifah mau jadi pasangannya: sebagai calon wakil presiden.

Anies Baswedan juga mengincar Khofifah. Nasdem, sebagai pengusung Anies sudah berusaha keras meminang Khofifah. Hanya Ganjar Pranowo yang belum serius mendekati Khofifah. Mungkin karena punya calon wakil presiden sendiri: Erick Thohir. Atau hanya karena belum waktunya meminang Khofifah.

Sejauh ini Khofifah masih diam. Jangankan menyanggupi. Memberikan kisi-kisinya pun tidak. Orang begitu sulit menebak ke mana arah Khofifah di percaturan politik nasional.

Dia terus memikirkan Jatim. Dia tidak ingin mendapat kesan meninggalkan tanggung jawab utama sebagai gubernur. Dia tidak terlihat membentuk jaringan relawan. Juga belum safari ke mana-mana. Dia terus safari di Jatim. Sabtu lalu saya bertemu di Takeran, Magetan. Sehari sebelumnya di Madiun.

Khofifah ingin mencatatkan prestasi maksimal di Jatim. Dia mewarisi jabatan gubernur-gubernur sebelumnya yang juga berprestasi. Kebesaran Jatim sebagai provinsi besar, kali ini ada di tangan gubernur wanita.

Meski baru sekali menyaksikan sendiri paparan Khofifah atas prestasi Jatim, saya sudah bisa mengambil kesimpulan: Khofifah sudah berhasil mentransformasikan diri dari seorang pemimpin organisasi masa wanita menjadi seorang teknokrat. Dia bisa bicara lugas mengenai angka-angka statistik yang rumit. Dia bisa menjelaskan apa yang terjadi di balik angka-angka itu: angka kemiskinan, angka tingkat pendidikan, angka pertumbuhan ekonomi, perimbangan wilayah desa-kota-pantai pun sampai ke soal tingkat kesehatan penduduk.

Khofifah tidak lagi bicara yang umum-umum seperti seorang pemimpin umat. Dia sudah selalu bicara program, bagaimana menerapkan program, target apa yang harus dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Lalu juga bicara evaluasi, sistem, dan mitigasi risiko. Semua capaian itu tidak saya uraikan di sini karena sudah ada laporan khusus yang membedahnya di halaman-halaman di Harian Disway ini.

Ciri-ciri keteknokratan seorang pemimpin terlihat pada Khofifah. Maka, sebenarnya dia sudah layak untuk masuk ke kancah kepemimpinan nasional. Maka, kini Khofifah punya dua kekuatan besar: sebagai pemimpin umat dan sebagai administrator pembangunan.

Sebagai pemimpin umat, Khofifah adalah ketua umum Muslimat NU. Bukan satu atau dua periode. Tapi sudah melegenda. Sebagai administrator, Khofifah pernah menjadi menteri, tapi membawahkan seluruh bidang kehidupan rakyat sudah teruji ketika menjabat gubernur Jatim ini.

Sebagai kepala daerah, Khofifah juga bisa ’’ngemong’’ bawahan. Termasuk ngemong wakil gubernur Jatim yang sangat muda, ganteng, populer, dan pintar: Emil Dardak. Pasangan ini tergolong yang bisa menyimpan unsur-unsur perbedaan. Gubernur bisa membagi tugas sehingga sang wakil merasa mendapat bagian tanggung jawab. Sang wakil juga bisa membawakan diri secara baik sehingga tidak tampak ingin di depan.

Sebagai rakyat Jatim, saya merasa bersyukur bahwa provinsi ini selalu mendapat gubernur yang berprestasi. Termasuk gubernur Khofifah yang sekarang ini.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

UPDATE

Korupsi Menggila, Bangsa Ini Dibawa ke Mana?

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:31

Resesi AS Cuma Omon-Omon, Dolar Tembus Rp16.400

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:29

Legislator PAN Ungkap Ada Perang Mafia di Tubuh Pertamina

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:16

DPR: Kehadiran Pak Simon di Pertamina Getarkan Indonesia

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:07

BI dan State Bank of Vietnam Sepakat Perkuat Kerja Sama Bilateral

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:56

Masa Jabatan Ketum Partai Digugat di MK, Waketum PAN: Itu Masalah Internal

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Anggaran FOLU Net Sink 2030 Non APBN Bisa Masuk Kategori Suap

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:54

Pandawara Group Sampaikan Kendala ke Presiden, Siap Berkolaborasi Atasi Sampah

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:39

DPR Pertanyakan Pertamina soal ‘Grup Orang-orang Senang’

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:37

Menhan: 3 Pasal UU TNI Bakal Direvisi

Selasa, 11 Maret 2025 | 16:24

Selengkapnya