Berita

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam/Net

Politik

Keterpurukan Demokrat Usai Era SBY Akan Dialami PDIP pada Pilpres 2024

RABU, 08 FEBRUARI 2023 | 14:50 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Massa keterpurukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat diyakini akan dialami oleh PDI Perjuangan pada Pilpres 2024 mendatang lantaran hingga saat ini belum menentukan koalisi dan mendeklarasikan calon presiden (capres).

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, manuver Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Perubahan sudah lebih siap daripada PDIP yang masih akan mendeklarasikan capresnya pada perkiraan Juni 2023 mendatang.

"Tentu KIB, KIR dan Koalisi Perubahan sudah merasa nyaman dengan gerbong koalisi yang telah dibangunnya. Apalagi arah koalisi dan capres yang akan diusungnya sudah mulai nampak jelas siapa saja orangnya," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/2).

Akan tetapi, hal tersebut berbeda dengan PDIP yang masih terhalang konflik internal tentang siapakah yang akan dimajukan sebagai capres. Kondisi tersebut, kata Saiful, membuat partai politik (parpol) lain akan meninggalkan PDIP, dan justru tidak ingin melakukan koalisi dengan PDIP.

Melihat itu kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, ibarat perjalanan, PDIP dapat dikatakan ketinggalan kereta. Di mana, parpol lain sudah siap dengan tiketnya dan berada dalam gerbong kereta, namun PDIP masih berkutat pada penentuan arah koalisi.

Hal itu diyakini akan berdampak kepada kesiapan PDIP yang akan mengarungi dan mensosialisasikan kandidat pada 2024 yang akan datang. Terlebih lagi, pemerintahan Joko Widodo pada delapan tahun terakhir banyak mendapatkan kritik bahkan muncul berbagai macam ketidak puasan publik.

"Bisa jadi potensi keterpurukan Demokrat pada masa era setelah SBY lengser akan terulang pada PDIP. Di mana partai politik sudah ada pada gerbong-gerbong koalisi dan PDIP belum menentukan arah koalisi hingga saat ini," katanya.

"Partai politik sudah mengepung PDIP melalui koalisi yang sudah dibangunnya, mereka sudah merasa ingin dan mampu untuk berkuasa serta menggantikan kekuasaan PDIP pada 2024 mendatang," pungkas Saiful.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Sukses Amankan Pilkada, DPR Kasih Nilai Sembilan Buat Kapolri

Jumat, 29 November 2024 | 17:50

Telkom Innovillage 2024 Berhasil Libatkan Ribuan Mahasiswa

Jumat, 29 November 2024 | 17:36

DPR Bakal Panggil Kapolres Semarang Imbas Kasus Penembakan

Jumat, 29 November 2024 | 17:18

Pemerintah Janji Setop Impor Garam Konsumsi Tahun Depan

Jumat, 29 November 2024 | 17:06

Korsel Marah, Pesawat Tiongkok dan Rusia Melipir ke Zona Terlarang

Jumat, 29 November 2024 | 17:01

Polri Gelar Upacara Kenaikan Pangkat, Dedi Prasetyo Naik Bintang Tiga

Jumat, 29 November 2024 | 16:59

Dubes Najib Cicipi Menu Restoran Baru Garuda Indonesia Food di Madrid

Jumat, 29 November 2024 | 16:44

KPU Laksanakan Pencoblosan Susulan di 231 TPS

Jumat, 29 November 2024 | 16:28

Kemenkop Bertekad Perbaiki Ekosistem Koperasi Kredit

Jumat, 29 November 2024 | 16:16

KPK Usut Bau Amis Lelang Pengolahan Karet Kementan

Jumat, 29 November 2024 | 16:05

Selengkapnya