Berita

Anggota pertahanan sipil Suriah, yang dikenal sebagai Helm Putih, mengangkut korban dari puing-puing bangunan di desa Azmarin di provinsi Idlib barat laut Suriah yang dikuasai pemberontak pada 7 Februari/Net

Dunia

Sementara Hanya Bisa Kirim Bantuan ke Turki, Yunani Akui Sulit Bantu Suriah yang Sedang Berkonflik

RABU, 08 FEBRUARI 2023 | 07:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Yunani berkomitmen membantu Turki dan Suriah setelah gempa besar melanda dua negara itu.

Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis mengatakan, Athena perlu mengesampingkan ketegangannya dengan Ankara di masa-masa sulit ini dan mengirimkan bantuan apa pun yang dibutuhkan tetangganya.

"Yunani dan Turki adalah tetangga yang perlu saling membantu melewati masa-masa sulit. Ini bukan pertama kalinya gempa bumi melanda Turki maupun Yunani," katanya, menambahkan bahwa itu sebabnya Yunani sangat paham bagaimana sulitnya situasi tersebut.


"Ini adalah waktu untuk sementara mengesampingkan perbedaan kita dan mencoba mengatasi situasi yang sangat mendesak," lanjutnya.

Membantu Turki, walau hubungan mereka sangat tegang, itu sudah dilakukan. Namun, membantu Suriah yang saat ini sedang dilanda konflik, membuat upaya yang sama menjadi lebih rumit.

Suriah tengah bergelut dengan perang saudara di negara itu. Saat ini, beberapa bagian Suriah barat laut, termasuk Idlib, masih dikuasai pemberontak antipemerintah .Dengan kondisi tersebut, menurut Mitsotakis, tidak ada lawan bicara resmi dan tidak ada jaminan bahwa bantuan akan sampai ke daerah yang terkena dampak.

"Pertempuran akan membuat upaya bantuan sulit dilakukan," kata Mitsotakis.

Menurutnya, penting melakukan negosiasi baik melalui PBB atau melalui Uni Eropa dengan menarik sumber daya untuk konflik Suriah.

Terkait bantuan untuk korban gempa, Mitsotakis mengakui belum berkomunikasi langsung dengan Damaskus.

"Saya ingin menekankan ini: ini bukan tentang geopolitik. Ini bukan tentang mengakui rezim apa pun. Ini tentang menyelamatkan orang-orang dalam kondisi mengerikan yang sangat membutuhkan bantuan kita," tambahnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya