Migran asal Kuba dan Haiti yang berusaha mencapai Amerika Serikat (AS) lewat lepas pantai Florida semakin bertambah setiap minggunya.
Sumber dari Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan ada "peningkatan substansial" migrasi dari Haiti dan Kuba ke AS, seperti dilaporkan CBS, Kamis (26/1).
Bahkan, pada akhir pekan lalu, Penjaga Pantai AS mendapati sebuah kapal yang membawa hampir 400 orang dari Haiti, sebuah perjalanan yang menantang bahaya mengingat mereka pergi secara ilegal dan dengan kapal yang sangat tidak layak.
Kantor Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan mengatakan, sejak Agustus 2022 ada lebih dari 4.400 migran yang melakukan perjalanan dengan perahu tidak layak ke AS. Kantor tersebut juga telah menanggapi lebih dari 250 pendaratan migran, peningkatan 350 persen dibandingkan waktu yang sama pada tahun lalu, memicu peningkatan patroli di perairan.
Orang-orang itu nekat pergi dari negaranya untuk menghindari penganiayaan, ekonomi yang semakin runtuh, kemiskinan, kelaparan, dan kekerasan geng, berharap meraih hidup yang lebih baik di AS. Mereka melakukan perjalanan berbahaya dengan perahu tak layak dan penuh sesak yang mengancam jiwa.
Petugas mengatakan sangat berbahaya menyeberangi lautan terbuka sejauh 100 mil dengan kapal rakitan yang sering kali tidak memiliki perlengkapan yang memadai untuk menangani pelayaran.
Sejak Agustus, sekitar 65 migran tewas tenggelam.
Pada bulan Januari, Presiden Biden mengumumkan perubahan strategi manajemen migrasi yang akan memungkinkan hingga 30.000 migran dari Venezuela, Nikaragua, Kuba, dan Haiti dengan sponsor keuangan yang berbasis di AS untuk memasuki negara tersebut secara legal setiap bulan.