Berita

Pemilu di Nigeria pada 2019 lalu/Reuters

Dunia

Washington Larang Warga Nigeria yang Terlibat Kerusuhan Jelang Pemilu Masuk ke Wilayah AS

KAMIS, 26 JANUARI 2023 | 12:24 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Menjelang pemilu yang akan diadakan oleh Nigeria pada 25 Febuari mendatang, sebagai bentuk dukungan dari Amerika Serikat (AS) yang menginginkan pesta demokrasi itu berlangsung lancar, AS akan melarang perusuh yang merusak jajak pendapat untuk memasuki negaranya.

Hal ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataannya pada Rabu (25/1).

Menurut Blinken, pihaknya akan mulai membatasi masuknya orang-orang yang tercatat bertanggung jawab, atau terlibat dalam merusak demokrasi di Nigeria.

"Untuk mendukung pemilihan Nigeria yang akan datang, hari ini saya mengumumkan pembatasan visa bagi mereka yang terlibat dalam merusak demokrasi di Nigeria," tulis Blinken dalam cuitannya di Twitter.

Seperti dimuat Aljazeera, negara yang sebentar lagi akan melangsungkan pemungutan suara ini tengah menghadapi ketidakamanan yang meluas, dengan baru-baru ini komisi pemilihan itu sendiri menjadi target serangan kekerasan di Nigeria.

Pada awal bulan ini, serangan terjadi di kantor komisi pemilu di negara bagian tenggara Enugu, dengan pihak keamanan berhasil menangkis serangan itu.

Sementara pada Desember lalu, lima orang tewas dalam tiga serangan di kantor-kantor pemerintahan di tenggara Imo, Nigeria. Meski banyak serangan yang terjadi, menurut para pejabat, mereka tidak akan menunda pemilu di negaranya

Negara yang sedang menghadapi inflasi tinggi ini memiliki 18 kandidat yang akan bersaing untuk menggantikan Muhammadu Buhari, yang telah dua kali menjabat sebagai presiden di Nigeria.

AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden tengah berupaya untuk terus memperkuat hubungannya dengan negara-negara di seluruh benua Afrika.

Dalam mendukung upayanya itu, Blinken mengatakan bahwa keputusan memberlakukan pembatasan visa ini telah mencerminkan komitmen AS untuk terus mendorong aspirasi Nigeria dalam memerangi korupsi dan memperkuat demokrasi dan supremasi hukum di negaranya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya