Berita

Ketum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Ustaz Yusuf Martak/Net

Politik

Kutuk Pembakaran Al Quran di Swedia, GNPF-Ulama Minta Umat Islam Tidak Ikut Bakar Kitab Suci Agama Lain

RABU, 25 JANUARI 2023 | 13:37 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Umat Islam di Indonesia dan umat Islam di dunia pada umumnya diminta untuk bersabar dan menahan diri agar tidak mengikuti tindakan penistaan terhadap kitab suci seperti yang dilakukan oleh Rasmus Paludan di Swedia pada Sabtu (21/1).

Ketua Umum (Ketum) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Ustaz Yusuf Martak mengatakan, pihaknya menyampaikan enam poin pernyataan sikap atas perbuatan oleh Rasmus Paludan selaku pemimpin partai politik sayap kanan Denmark garis keras yang melakukan pembakaran kitab suci Al Quran di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Stockholm, Swedia.

"Mengutuk dan mengecam keras tindakan penistaan pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan di Swedia. Mengutuk secara tegas setiap penistaan terhadap kitab suci agama manapun, apalagi adanya pembakaran kita suci Al Quran," ujar Yusuf Martak kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/1).

Yusuf Martak pun menyayangkan tidak adanya itikad menyampaikan permintaan maaf dari pemerintah Swedia atas kesalahan warganya, justru malah melakukan pembelaan dengan dalih kebebasan berekspresi.

Untuk itu, GNPF-Ulama meminta pemerintah Indonesia untuk segera memanggil dan meminta penjelasan kepada Duta Besar Swedia dan Denmark perihal peristiwa penistaan pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh Rasmus Paludan, karena Indonesia mayoritas muslim, dan muslim terbesar di dunia.

Selain itu, GNPF-Ulama juga mendesak kepada seluruh negara-negara yang bergabung pada Organisasi Kerja Sama Islam atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC) untuk memutus hubungan diplomatik dengan Swedia dan Denmark.

"Menyerukan kepada umat Islam Indonesia dan umat Islam dunia untuk sementara bersabar dengan menahan diri tidak mengikuti kebiadaban politikus kelas binatang Rasmus Paludan yang berkewarganegaraan Swedia Denmark dengan membakar kita suci agama lain," pungkas Yusuf Martak.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya