Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pejabat Taliban Berlomba-lomba Beli Centang Biru di Twitter

SELASA, 17 JANUARI 2023 | 17:50 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Di tengah upaya Taliban untuk diakui dunia internasional, sejumlah pejabatnya berlomba-lomba untuk diakui di dunia maya. Bahkan banyak dari mereka mulai membeli centang biru untuk akun media sosial Twitter.

Dua pejabat Taliban dan empat pendukung mereka di Afghanistan disebut BBC sudah membeli fitur verifikasi berbayar di Twitter.

Mereka adalah Kepala Departemen Bidang Informasi, Hedayatullah Hedayat dan Kepala Pengawas Media di Kementerian Informasi dan Kebudayaan, Abdul Haq Hammad.

Hedayat memiliki 187 ribu pengikut di Twitter dan secara rutin mengunggah informasi terkait pemerintahan Taliban di Afghanistan. Pada bulan lalu, centang biru milik Hedayat dihapus, namun kemudian kembali lagi setelah berlangganan. Sementara Hammad memiliki 170 ribu pengikut.

Fitur centang biru dibanderol seharga 8 dolar AS atau sekitar Rp 121 ribu per bulan untuk pengguna Android, dan 11 dolar AS atau Rp 166 ribu untuk pengguna iOS.

Dengan menggunakan centang biru, akun akan mendapatkan keuntungan seperti peringkat prioritas dalam penelusuran, sebutan, dan balasan untuk membantu melawan spam dan bot.

Sebelum diakuisisi oleh Elon Musk, centang biru di Twitter tidak dapat dibeli. Centang biru hanya diberikan untuk akun-akun yang dinilai aktif, terkenal, dan otentik.

Namun, di bawah kebijakan Musk, kini tanda verifikasi centang biru bisa dibeli oleh siapa saja, tidak terkecuali Taliban.

Atas kemudahan itu, salah satu pejabat Taliban, Muhammad Jalal memuji Musk yang menurutnya telah membuat platform Twitter menjadi lebih baik lagi.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya