Berita

Presiden Ukraina Volodymir Zelensky/Net

Dunia

Reaksi Rusia Setelah Tahu Turki Dukung Proposal Zelensky sebagai Syarat Damai

JUMAT, 13 JANUARI 2023 | 08:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Rusia mengecam  langkah pemerintah Turki yang mendukung proposal Presiden Ukraina Volodymir Zelensky yang disusun sebagai syarat perdamaian dengan Moskow.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Kamis (12/1) bahwa dukungan Ankara atas proposal Zelensky tidak dapat diterima.

"Kami menyadari apa penilaian Turki atas proposal perdamaian ala Zelenski. Kami tidak dapat menerimanya. Dukungan Ankara terhadap proposal tersebut tidak akan membantu tercapainya perdamaian di Ukraina,” katanya, seperti dikutip dari RT.

"Saya tidak perlu memberi komentar lagi soal proposal Presiden Zelenskhy itu," ujarnya.

Zelensky pertama kali menyampaikan rencana perdamaian pada pertemuan puncak para pemimpin G20 di Bali, Indonesia pada November lalu. Ini melibatkan penarikan penuh Rusia dari wilayah yang dianggap Kiev sebagai miliknya dan dukungan jangka panjang Ukraina oleh donor internasional.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang mewakili Rusia pada pertemuan itu, menyebut pidato virtual Zelensky sebagai "militan, Russophobia, dan agresif" dan menolak agenda sepuluh poinnya sebagai "tidak realistis dan tidak memadai".

Cavusoglu menyatakan sikap positif Turki terhadap proposisi Zelensky pada Selasa selama konferensi pers di Afrika Selatan. Dia menggembar-gemborkan peran Ankara sebagai mediator antara Moskow dan Kyiv dan mengatakan pemerintahnya ingin melihat segera melihat penyelesaian konflik.

Zelensky sendiri sudah melontarkan gagasan 'Global Peace Summit' yang disponsori PBB untuk membahas gagasannya, menyarankan bahwa itu dapat dilakukan pada Februari 2023.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya