Berita

Laut China Selatan/Net

Dunia

Indonesia Makin Tegas, China Berani Kirim Kapal "Monster" ke Laut Natuna Utara

KAMIS, 12 JANUARI 2023 | 16:22 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Aksi nekat China yang mengerahkan kapal penjaga pantai ke Laut Natuna Utara merupakan sinyal bagi Indonesia yang semakin tegas di perbatasan.

Peneliti di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura, Collin Koh berpendapat Beijing tampaknya khawatir dengan upaya Indonesia dan Vietnam untuk menyelesaikan negosiasi batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang tumpang tindih di Laut China Selatan yang telah berlangsung selama 12 tahun.

Lantaran jika kesepakatan batas ZEE antara Indonesia dan Vietnam dirampungkan, maka akan mempengaruhi klaim sembilan garis putus-putus Beijing.


“Jadi, perkembangan ini mungkin tampak agak membingungkan bagi Beijing, yang mengandalkan perpecahan dan celah intra-Asean untuk mencegah munculnya front persatuan,” kata Koh, seperti dikutip South China Morning Post.

Koh mencatat, perjanjian batas ZEE tersebut berperan penting dalam memfasilitasi ekspor gas Indonesia ke Vietnam, berdasarkan kesepakatan yang disepakati pada tahun 2017.

Di samping itu, Indonesia juga semakin tegas di Laut Natuna Utara, termasuk dengan mengesahkan rencana pengembangan pertana untuk Blok Tuna.

Pada 2 Januari, SKK Migas mengumumkan Blok Tuna tersebut akan membutuhkan total investasi sekitar 3,07 miliar dolar AS.

“(Ini) jelas merupakan tanda meningkatnya ketegasan China, yang juga harus dilihat dalam konteks domestik yang lebih luas dari meningkatnya rasa tidak aman kepemimpinan China,” kata Koh.

Menurut data pelacakan kapal Marine Traffic, kapal CCG 5901 berada di area sekitar ladang gas lepas pantai Natuna yang merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia pada 30 Desember.

Mengutip BenarNews dan Radio Free Asia, kapal penjaga pantai terbesar di dunia yang kerap disebut "monster" itu telah meninggalkan pelabuhan Sanya di Pulau Hainan, China pada 16 Desember.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya