Berita

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam/RMOL

Politik

8 Partai Tolak Sistem Proporsional Tertutup, Bentuk Perlawanan Terbuka Operasi Pelemahan Demokrasi

SENIN, 09 JANUARI 2023 | 04:35 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Sikap delapan fraksi menolak sistem proporsional tertutup merupakan bentuk perlawanan terbuka pada operasi pelemahan demokrasi Indonesia.

Demikian analisa Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (9/1).

Menurut Umam, penolakan itu bentuk perlawanan terbuka terhadap operasi pengembalian sistem kekuasaan yang sentralistik. Yang menarik, kegentingan ini berhasil mengonsolidasikan  partai-partai pemerintah dan partai-partai oposisi.


"Untuk bersatu padu melawan kekuatan yang mendukung sistem proporsional tertutup," demikian kata Umam.

Dosen Universitas Paramadina ini menjelaskan bahwa jenis sistem pemilu merupakan hasil kesepakatan politik di antara partai-partai yang berlaga dalam pesta demokrasi.

Artinya, jika ada upaya mengubah model kompetisi dalam Pemilu dengan memanfaatkan putusan MK, bisa menjadi cara yang paling mudah dan murah untuk mengambilalih kontrol kekuasaan nasional dalam genggaman elite tertentu.

Bagi Umam, sikap penolakan 8 fraksi ini tentu bisa menghadirkan tekanan politik terhadap operasi politik-hukum yang berjalan. Namun demikian, jika komitmen politik delapan partai ini tidak solid, misi politik akan mengalami kegagalan.

"Mudah dipecah dan digembosi, maka kesepakatan Dharmawangsa siang ini bisa gagal total," pungkas Umam.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya