Berita

Anak-anak di Afghanistan/Net

Dunia

Musim Dingin, Rumah Sakit Afghanistan Dipenuhi Pasien Anak Pengidap Pneumonia

KAMIS, 05 JANUARI 2023 | 16:45 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Menandai awal musim dingin, rumah sakit Afghanistan penuh dengan pasien anak yang bermasalah dengan penyakit pernapasan dan paru-paru.

Data rumah sakit menunjukkan lebih dari 6.700 anak dirawat di bulan November karena pneumonia, batuk, asma, dan kondisi pernapasan lainnya.

Jumlahnya naik dua kali lipat dibandingkan dengan 3.700 anak yang terdata pada bulan yang sama di tahun sebelumnya.


Dokter dan pekerja medis mengatakan masalah pernapasan yang diderita ribuan anak tersebut disebabkan oleh flu dan kekurangan gizi.

"Pasien kami meningkat dibandingkan sebelumnya, alasan utamanya adalah ekonomi," ujar kepala penyakit dalam di Rumah Sakit Anak Indira Gandhi di Kabul, Mohammad Arif Hassanzai, seperti dimuat Reuters pada Kamis (5/1).

Menurut Arif, sebagian besar warga Afghanistan tidak mampu membeli pemanas yang memadai.

"Mereka seringkali harus memilih antara makanan dan bahan bakar akibat krisis ekonomi melanda negara itu," ujarnya.

Sejalan dengan Arif, jurubicara ICRC di Kabul, Lucien Christen juga mengatakan tingginya penyakit pneumonia pada anak terjadi karena malnutrisi yang membuat sistem kekebalan tubuh anak-anak jadi melemah.

Selain itu, kata Lucien, polusi udara semakin memburuk akibat warga yang terpaksa membakar sampah dan plastik untuk menghangatkan diri karena tidak mampu membeli batu bara.

Krisis kesehatan itu diperkirakan akan semakin memburuk setelah banyak lembaga bantuan kemanusiaan menangguhkan operasinya di Afghanistan karena Taliban melarang mereka memiliki staf perempuan.

Padahal, menurut data PBB, lebih dari separuh populasi di Afghanistan bergantung pada bantuan kemanusiaan akibat guncangan ekonomi yang terjadi setelah Taliban mengambil alih kekuasaan dua tahun lalu.

Ditambah lagi, bantuan pembangunan luar negeri Afghanistan telah dibatasi, pemberlakukan sanksi Barat dan pembekuan aset bank sentral negara semakin menghambat sistem ekonomi negara.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya