Berita

Salah satu karikatur Ali Khamenei yang diterbitkan oleh majalah Charlie Hebdo/Net

Dunia

Majalah Charlie Hebdo Rilis Karikatur Khamenei, Iran Panggil Dubes Prancis di Teheran

KAMIS, 05 JANUARI 2023 | 11:41 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perilisan edisi terbaru dari majalah Charlie Hebdo asal Prancis pada Desember bulan lalu, mengundang kritikan pedas dari Iran.

Pasalnya, wajah pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei terpampang dengan banyak ilustrasi dan menjadi bahan hinaan yang dikaitan dengan aksi protes mematikan Mahsa Amini.

Menanggapi hal tersebut, Iran dikabarkan telah memanggil Duta Besar Prancis di Teheran pada Rabu (4/1).

“Iran sedang menunggu penjelasan dan tindakan kompensasi pemerintah Prancis dalam mengutuk perilaku yang tidak dapat diterima dari publikasi Prancis," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani seperti dimuat The Guardian.

Kanani kemudian menyebut apa yang dilakukan majalah asal Prancis itu sebagai sebuah penghinaan terhadap negara Iran.

"Prancis tidak berhak menghina kesucian negara dan bangsa Muslim lainnya dengan dalih kebebasan berekspresi," tegasnya.

Dalam cuitannya di Twitter, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian mengecam penghinaan tersebut.

“Kami tidak akan membiarkan pemerintah Prancis melampaui batasnya. Mereka pasti telah memilih jalan yang salah," katanya.

Edisi terbaru dari majalah Charlie Hebdo menampilkan pemenang kontes karikatur baru-baru ini, di mana peserta diminta untuk menggambar sosok Khamenei sebagai tirani yang telah menjadi pemimpin tertinggi Iran sejak 1989.

Salah satu finalis menggambarkan seorang ulama bersorban meraih jerat algojo saat dia tenggelam dalam darah.

Gambar lain menunjukkan Khamenei berpegangan pada singgasana raksasa di atas kepalan tangan pengunjuk rasa.  

Sementara pemenang lainnya menggambarkan adegan yang lebih vulgar dan eksplisit secara seksual.

Direktur Charlie Hebdo, Laurent Sourisseau dalam tulisannya mengklaim pembuatan karikatur sebagai cara mereka mendukung aksi protes yang berlangsung di Iran sejak September lalu.

“Itu adalah cara untuk menunjukkan dukungan kami kepada pria dan wanita Iran yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk mempertahankan kebebasan mereka melawan teokrasi yang telah menindas mereka sejak 1979,” tulisnya.

Khomeini merupakan penerus dari pemimpin revolusioner Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang diangkat seumur hidup dan kritik terhadap keduanya sangat dilarang di Iran.

Rezim Iran telah diguncang oleh protes selama tiga bulan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini dalam tahanan pada 16 September 2022. Amini ditahan karena melanggar aturan hijab.  

Sementara itu, majalah Charlie Hebdo yang kontroversial di Prancis itu pernah menjadi sasaran kelompok bersenjata pada Januari 2015, setelah mereka menerbitkan karikatur yang menghina Nabi Muhammad.

Edisi terbaru diluncurkan Charlie Hebdo untuk memperingati serangan mematikan tersebut yang telah menewaskan 12 orang, termasuk beberapa kartunis terkenal.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya