Berita

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova/Net

Dunia

Rusia: Italia Tidak Pantas jadi Mediator Konflik Moskow dan Kyiv

KAMIS, 05 JANUARI 2023 | 07:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Keinginan Pemerintah Italia untuk menjadi penengah dalam konflik Moskow dan Kyiv ditanggapi dingin oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Menurut Zakharova dalam pernyataannya pada Rabu (4/1), Italia tidak bisa menjadi mediator karena negara itu merupakan salah satu yang paling getol mendukung Ukraina untuk melawan Rusia.

“Aneh bagi kami mendengar proposal mediasi dari negara-negara yang telah mengambil posisi anti-Rusia yang jelas dan cukup agresif sejak awal operasi militer di Ukraina,” kata Zakharova, seperti dikutip dari RT, Kamis (5/1).


Roma, katanya, termasuk di antara mereka yang secara terbuka mendukung Kyiv dan secara aktif memasoknya dengan berbagai senjata, dengan ranjau anti-personil dalam daftar.

"Tindakan sembrono seperti itu hanya memperbanyak jumlah korban, termasuk di antara warga sipil dan menunda akhir konflik," tambah Zakharova.

Pernyataan tersebut muncul sebagai tanggapan atas inisiatif sebelumnya yang disuarakan oleh Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

Dalam pidato akhir tahunnya, Meloni mengatakan dia sebelumnya telah memberi tahu Zelensky tentang kesiapan Roma untuk menjamin kemungkinan kesepakatan perdamaian dan untuk membantu potensi proses perdamaian.

Pada saat yang sama, dia juga menyebut dukungan berkelanjutan untuk Ukraina sebagai kondisi mendasar untuk setiap proses perdamaian dan mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Kyiv sebelum akhir Februari.

“Mengingat sikap agenda-driven yang diambil oleh Italia, kami jelas tidak dapat menganggapnya sebagai 'perantara jujur' atau penjamin proses perdamaian yang potensial,” kata Zakharova.

Lebih lanjut juru bicara kementerian Rusia kemudian meminta para "pembuat perdamaian semu Eropa" untuk berhenti mempersenjatai Kyiv dan fokus untuk bekerja dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, yang, menurut Zakharova, telah berulang kali menyuarakan penolakan totalnya terhadap opsi resolusi perdamaian.

Moskow telah berulang kali menyarankan untuk melanjutkan pembicaraan damai, yang terhenti pada musim semi, mengatakan bahwa Kyiv dapat mengakhiri konflik dalam satu hari jika memenuhi persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh Rusia.

Pemerintah Ukraina telah menolak proposal ini, dan Zelensky bahkan telah menandatangani dekrit yang melarang pembicaraan apapun dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada pertengahan Desember, Kyiv membuat formula perdamaian sendiri, yang isinya menuntut Rusia menyerahkan semua tanah yang dianggap milik Ukraina.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya