Berita

Pasien lansia Covid-19 di Rumah Sakit Afiliasi Kedua Universitas Kedokteran Congqing, China/AFP

Dunia

WHO Minta China Transparan Soal Covid-19, Bagikan Data Secara Spesifik dan Real-time

SABTU, 31 DESEMBER 2022 | 11:34 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta China membagikan lebih banyak informasi spesifik dan real-time tentang situasi Covid-19 di negara itu.

Dalam pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan dengan pejabat China, Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta lebih banyak  data tentang rawat inap, penerimaan unit perawatan intensif,  kematian di Beijing, hingga jumlah data vaksinasi, setelah mereka mencabut kebijakan Nol Covid.

"WHO kembali meminta (China) untuk berbagi data spesifik dan real-time secara teratur tentang situasi epidemiologi dan data tentang vaksinasi yang diberikan dan status vaksinasi, terutama pada orang yang rentan dan mereka yang berusia di atas 60 tahun," kata WHO dalam pernyataannya, yang dimuat BBC pada Sabtu (31/12).


WHO telah menekankan kepada pejabat China terkait pentingnya pemantauan dan publikasi data yang tepat waktu agar WHO bisa dapat membantu negara tersebut dalam merumuskan penilaian risiko yang akurat, serta memberikan tanggapan yang efektif.

Sebelumnya, dalam konferensi pers yang dilakukan Tedros pada Kamis, ia mengatakan bahwa WHO prihatin atas situasi lonjakan kasus Covid-19 yang berkembang di Negara Tirai Bambu ini usai mereka melonggarkan pembatasannya.

Namun, ia menyayangkan tindakan yang dilakukan China dengan menyembunyikan atau tidak memberikan informasi yang transparan atas catatan kasus Covid. Ini membuat beberapa negara melakukan sejumlah pembatasan perjalanan untuk pelancong dari Tiongkok.

"Dengan tidak adanya informasi komprehensif dari #China, dapat dipahami bahwa negara-negara di seluruh dunia bertindak dengan cara yang mereka yakini dapat melindungi populasinya dari #COVID19," tulis pernyataan Tedros di Twitter.

Sampai saat ini menurut Tedros, WHO akan terus berkomitmen dalam menawarkan dukungannya untuk perawatan klinis dan melindungi sistem perawatan kesehatan di China yang kini dikabarkan sedang kewalahan menghadapi lonjakan pasien.

Untuk itu, WHO akan mengadakan pertemuan kembali pada Selasa mendatang, untuk membahas evolusi Covid-19 di China dengan mengundang para ilmuwan dari negara tersebut untuk mempresentasikan data terperinci tentang pengurutan virus di China.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya