Berita

Ketua KPU RI, Hasyim Asyari/RMOL

Politik

Jawab Kritikan soal Sistem Pemilu Tertutup, Hasyim Asyari: Itu Kalau Dikabulkan MK

JUMAT, 30 DESEMBER 2022 | 22:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Komentar mengenai sistem pemilu proporsional tertutup yang dikiritik sejumlah elite partai politik (parpol) diklarifikasi oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari.

Hasyim mengatakan, pernyataannya mengenai sistem pemilu proporsional tertutup dalam acara diskusi Catatan Akhir Tahun KPU RI pada Jumat kemarin (30/12) bukanlah sebuah usulan.

"Saya tidak mengatakan bahwa arahnya sistem proporsional tertutup. Bahwa sedang ada gugatan terhadap ketentuan pemilu proporsional terbuka di MK (Mahkamah Konstitusi)," ujar Hasyim kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/12).

Komisioner KPU RI dua periode ini menegaskan, jadi tidaknya penerapan sistem pemilu proporsional tertutup tergantung pada putusan MK.

"Itu kan kemungkinannya dua. Dikabulkan dan ditolak,” sambungnya menyatakan.

Apabila MK nantinya mengabulkan gugatan mengenai norma sistem pemilu ini, maka ada kemungkinan akan diterapkan sistem proporsional tertutup. Tapi jika tidak, maka yang akan diterapkan tetap sistem proporsional terbuka.

"Kalau dikabulkan kan arahnya tertutup. Kalau ditolak masih tetap terbuka. Dalam situasi yang kayak begini, saya menyarankan lebih baik orang-orang ini menahan diri. Kalau tiba-tiba, kan sangat mungkin nih keputusannya jadi tertutup," tuturnya.

"Daripada buang-buang energi, buang-buang uang lebih baik ditahan dulu sampai ada kepastian sistemnya tetap seperti ini (proporsional terbuka) atau ganti jadi (proporsional) tertutup," demikian Hasyim menambahkan.

Elite parpol yang mengkritik pernyataan Hasyim soal sistem pemilu proporsional tertutup, salah satunya disampaikan Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, yang menilai seharusnya KPU RI tidak patut ikut menanggapi hal itu karena merupakan pelaksana dari UU.

"Demokratisasi sepatutnya bukan memundurkan yang telah maju, tapi memperbaiki dan menata ulang hal yang kurang saja yang terjadi pada sistem pemilu. Jika benar kembali ke sistem proporsional tertutup, maka terjadi kemunduran luar biasa," demikian Willy menyampaikan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/12).

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Roy Suryo: Akun Fufufafa 99,9 Persen Milik Gibran

Kamis, 19 September 2024 | 10:39

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Bakamla Akui Ada Ledakan Sebelum Kebakaran

Minggu, 29 September 2024 | 11:27

Kepemimpinan LaNyalla Dinilai Sukses Bawa DPD Jadi Pembela Rakyat

Minggu, 29 September 2024 | 10:58

Sejumlah Negara Berduka atas Kematian Pemimpin Hizbullah

Minggu, 29 September 2024 | 10:57

Dalami Kebakaran di Gedung Bakamla, Polisi Periksa 16 Kuproy

Minggu, 29 September 2024 | 10:44

Polda Sumbar Didorong segera Limpahkan Berkas Pembunuh Gadis Penjual Gorengan

Minggu, 29 September 2024 | 10:29

Polisi Harus Usut Tuntas Aksi Brutal Pembubaran Diskusi FTA

Minggu, 29 September 2024 | 10:26

Kantor Bakamla Kebakaran, Jalan Proklamasi Ditutup Sementara

Minggu, 29 September 2024 | 10:10

Anak Usaha Telkom Garap Film Horor Eksorsisme Pertama di Indonesia

Minggu, 29 September 2024 | 09:52

Makin Berani, Trump Cemooh Biden dan Harris "Cacat Mental"

Minggu, 29 September 2024 | 09:44

Biden: Kematian Bos Hizbullah Keadilan Bagi Para Korban

Minggu, 29 September 2024 | 09:24

Selengkapnya