Berita

Representative Images anak-anak di Afghanistan/Net

Dunia

Laporan PBB: 20 Juta Orang di Afghanistan Terancam Kelaparan Akut pada Akhir Maret 2023

JUMAT, 30 DESEMBER 2022 | 11:26 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Sebuah laporan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyoroti situasi ekonomi dan kemanusiaan di Afghanistan pada tahun 2023 mendatang.

Laporan tersebut mengatakan bahwa sekitar 20 juta orang di Afghanistan akan menderita kelaparan akut pada akhir Maret 2023, dengan empat juta anak-anak dan perempuan yang paling terdampak oleh tingkat kekurangan gizi.

“Perekonomian yang memburuk telah menyebabkan penurunan tajam dalam pendapatan, meningkatnya utang, dan menciptakan pengangguran yang tinggi. Karena kenaikan harga komoditas yang parah, orang sekarang menghabiskan 71 persen dari pendapatan mereka hanya untuk makanan,” tulis laporan PBB, yang dimuat ToloNews pada Kamis (29/12).


Kondisi tersebut diperparah dengan larangan yang diberlakukan oleh Taliban baru-baru ini terhadap perempuan yang bekerja di lembaga non-pemerintah (LSM).

Laporan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan, banyak keluarga yang tidak mampu membeli makanan dan bahan pemanas.

Seorang analisis ekonomi di Afghanistan kemudian mendesak kepada seluruh organisasi kemanusiaan di dunia untuk terus membantu negaranya, dengan melakukan investasi di Afghanistan

“Kami menuntut pemerintah dan organisasi saat ini untuk membantu kami di bidang investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi rakyat kami,” kata Shabir Bashiri, analis ekonomi.

Menanggapi hal yang memprihatinkan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menekankan perlunya perdamaian yang harus diciptakan oleh seluruh masyarakat dunia, khususnya Afghanistan pada 2023 mendatang.

“Pada 2023, kita membutuhkan perdamaian lebih dari sebelumnya. Damai satu sama lain, melalui dialog untuk mengakhiri konflik. Damai dengan alam dan iklim kita, untuk membangun dunia yang lebih berkelanjutan. Damai di rumah, sehingga perempuan dan anak perempuan bisa hidup bermartabat dan aman,” ujar Guterres.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya