Berita

Dunia

Pajak Baru jadi Beban, Raksasa Energi ExxonMobil Menggugat Uni Eropa

JUMAT, 30 DESEMBER 2022 | 08:09 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

ExxonMobil menggugat Uni Eropa (UE) atas retribusi keuntungan yang dikenakan pada perusahaan minyak dan gas alam.

Raksasa minyak AS itu berpendapat Brussel telah melampaui otoritas hukumnya dengan mengenakan pungutan tersebut dan menyebutnya  "kontra-produktif" dalam upaya menurunkan harga energi di tengah sulitnya pasokan belakangan ini.

ExxonMobil mengajukan gugatannya itu ke Pengadilan Umum UE baru-baru ini.


"Pajak ini akan merusak kepercayaan investor, menghambat investasi, dan meningkatkan ketergantungan pada produk energi dan bahan bakar impor," kata juru bicara ExxonMobil Casey Norton dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Kamis (29/12).

"Industri Eropa sudah menghadapi krisis daya saing yang sangat nyata dan pemerintah harus mendukung produksi energi yang andal dan terjangkau.," kata perusahaan itu dalam pernyataannya

Perusahaan menekankan bahwa mereka akan mencari "iklim yang stabil dan dapat diprediksi" untuk investasi multi-miliar euro di masa depan untuk mengamankan pasokan energi Eropa.

"Apakah kita berinvestasi di sini terutama bergantung pada seberapa menarik dan kompetitifnya Eropa secara global nantinya," lanjut perusahaan itu.

Juru bicara UE Arianna Podesta menyerahkan semua keputusan kepada  Pengadilan Umum. Menurutnya, sejauh ini Komisi UE telah melakukan tindakan yang sesuai dengan undang-undang UE.

Retribusi keuntungan atau pajak laba tak terduga, adalah bagian dari perjanjian di seluruh UE yang bertujuan untuk mendistribusikan kembali beberapa kelebihan keuntungan perusahaan energi.

Pendapatan perusahaan energi meroket tahun ini karena perang Rusia di Ukraina telah mendorong harga minyak dan gas alam lebih tinggi.

Beberapa negara anggota UE telah memperkenalkan pajak rejeki pada perusahaan minyak dan gas dalam upaya untuk mengatur keuntungan berlebih, membantu melindungi populasi mereka dari harga tinggi dan membantu mendiversifikasi pasokan energi.

Sekitar 80 juta rumah tangga Eropa berjuang untuk tetap hangat karena biaya energi yang meningkat, lapor Kerjasama Eropa dalam Sains dan Teknologi (COST).

Exxon mengatakan telah menginvestasikan 3 miliar euro dalam dekade terakhir dalam proyek kilang di Eropa.

Proyek-proyek tersebut membantunya mengirimkan lebih banyak produk energi pada saat Eropa berjuang untuk mengurangi impornya dari Rusia.

"Kami akan terus bekerja sama dengan para pemimpin UE untuk mengatasi masalah ini. Kebijakan yang bijaksana sangatlah penting," kata perusahaan itu, seperti dikutip dari Euro News.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya