Berita

Wakil Ketua Dewan Syura DPP PKB, KH Maman Imanulhaq/Net

Politik

Ajak Belajar dari Muktamar NU 1994, Maman Imanulhaq: Pesantren Harus Ikut Menjaga Negeri

KAMIS, 29 DESEMBER 2022 | 09:56 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kalangan pesantren kerap didekati para politisi ketika mendekati tahun politik. Padahal kalangan pesantren sejatinya adalah subjek demokrasi yang punya andil besar mengelola negeri baik di level eksekutif maupun legislatif.

Untuk itu, pesantren harus memiliki keberanian melawan oligarki dalam bentuk apapun yang terus merekayasa demokrasi.

Atas dasar itu, Wakil Ketua Dewan Syura DPP PKB, KH Maman Imanulhaq, mengingatkan peristiwa Muktamar NU di Cipasung pada 1994, yang membuktikan bahwa dengan modal keberanian para ulama NU yang dimotori Gus Dur, pesantren bisa menang melawan rezim Soeharto yang ingin menghentikan kepemimpinan Gus Dur di NU.


"Spirit keberanian dan kemampuan berpikir kritis dalam melawan rezim yang zalim saat itu serta kebijakan stategis untuk kemashlahatan masyarakat membuat pesantren dan NU dihargai dan dihormati,” kata Maman dalam keterangannya, Kamis (29/12).

Pesantren, tegas Maman, jangan hanya mau didatangi saat momen demokrasi seperti pilkada, pileg, atau pilpres. Sebab, pesantren bukan vote getter, tapi justru pesantren adalah subjek demokrasi yang aktif, strategis, dan kritis.

Anggota Komisi VIII DPR RI ini menuturkan, pesantren sebagai gudang ilmu pengetahuan melahirkan begitu banyak ulama, intelektual, bahkan para pejabat di level daerah sampai pusat.

Sehingga tawaran-tawaran yang diproduksi oleh kalangan pesantren terhadap proses demokrasi adalah tawaran yang konstruktif dan substansional. Bukan hanya sekadar manis di bibir, namun harus berupa program yang diimplementasikan.

"Pesantren dengan sejarah yang begitu panjang membuktikan kembali komitmennya untuk sebuah perubahan di tengah masyarakat dan menjaga negeri. Inilah hikmah pesantren untuk merawat masyarakat serta menjaga negeri," pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya